Pemerintah Ingin Pakai TB-TCM di Puskesmas Deteksi Corona

CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2020 00:58 WIB
Mesin TB-TCM (tes cepat molekuler) sudah dimiliki beberapa rumah sakit dan puskesmas dan akan disetting ulang untuk mendeteksi corona.
Jubir pemerintah khusus corona Achmad Yurianto mengatakan mesin TB-TCM (tes cepat molekuler) akan dipakai guna mendeteksi Covid-19 (CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia bakal memanfaatkan mesin pemeriksaan TB-TCM (Tes Cepat Molekuler) untuk memeriksa pasien bergejala virus corona (Covid-19). Juru bicara khusus penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan itu akan dilakukan dalam waktu dekat

"Dalam waktu dekat kita akan memanfaatkan mesin pemeriksaan TB-TCM, yang selama ini sudah tergelar di lebih dari 132 rumah sakit dan kemudian di beberapa puskesmas yang terpilih untuk kita konversi agar mampu melaksanakan pemeriksaan Covid-19," kata dia dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Rabu (1/4).

Ia mengatakan pemerintah bakal mendatangkan cartridge khusus. Dengan demikian, mesin TB-TCM yang dimiliki berbagai rumah sakit dan puskesmas bisa digunakan untuk mendeteksi virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penjajakan perubahan ini tentunya tidak sedemikian mudah, karena pasti akan membutuhkan perubahan pada setting mesin, kemudian melatih SDM dan menyiapkan cartridge-nya," ucap dia.

"Namun kita optimis bahwa di dalam minggu ini kita sudah mulai melakukan itu," tambahnya.
[Gambas:Video CNN]
Yuri mengatakan penggunaan mesin pemeriksaan TB- TCM akan memperpendek jarak pemeriksaan spesimen dari Rumah Sakit yang merawat menuju laboratorium yang sudah ditentukan. Hasil juga akan lebih cepat diketahui.

"Harapan kita adalah makin cepat lagi kita bisa melakukan pemeriksaan, karena pemeriksaan PCR ini adalah pemeriksaan antigen, sehingga interpretasinya adalah pasti, apakah seseorang itu terinfeksi atau tidak,"kata dia.

Hingga Rabu (1/4), jumlah pasien positif terinfeksi covid-19 di Indonesia, mencapai 1.677 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 157 jiwa, dan jumlah yang sembuh 103 orang.

Sejauh ini, pemerintah pusat menggunakan rapid test atau uji cepat dan (Polymerase Chain Reaction) PCR untuk mendeteksi virus corona. Mereka yang sudah melakukan rapid test juga perlu menjalani tes PCR.
(yoa/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER