Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota
Bogor, Jawa Barat, tak akan memotong gaji aparatur sipil negara (ASN) untuk penanggulangan dampak pandemi virus corona (
Covid-19).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyatakan pihaknya bersiasat dengan mengalokasikan dana zakat ASN guna disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Ia menyebut dalam waktu dekat akan segera menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk itu.
"Kita sedang menyiapkan Perwali untuk pemotongan pembayaran zakat ASN, kita pakai itu saja datanya disalurkan ke Baznas, nanti peruntukannya bisa untuk Covid-19," kata Dedie saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedie menyebut pemotongan gaji ASN sebesar 2,5 persen untuk zakat sendiri telah berlaku sejak lama. Oleh karena itu, di tengah pandemi Covid-19, pihaknya tidak akan melakukan pemotongan gaji lagi melainkan mengubah mekanisme pemberian zakat.
"Baznas kita minta untuk memperkuat jaring pengamanan sosial berupa pemberian sembako untuk yang terdampak covid-19," kata dia.
Dedie mengatakan di masa musibah bencana nonalam seperti ini, setiap lapisan masyarakat memang perlu untuk bergotong royong membantu. Tapi, sambungnya, gotong royong itu jangan kemudian jadi beban baru, terutama ASN karena mereka pun sebenarnya turut terdampak Covid-19.
"Kalau dipotong, orang lagi megap-megap gini, gaji 4 bulan suruh untuk Covid-19, nanti hidupnya bagaimana?" sanggah Dedie.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan akan memotong gajinya serta para ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam empat bulan ke depan per Senin (30/3).
Dana yang dihasilkan dari pemotongan bakal digunakan untuk mengurangi beban masyarakat tidak mampu selama pandemi Covid-19. Dana itu juga dimanfaatkan untuk percepatan penanganan Covid-19 di Jawa Barat.
Sementara itu, pandemi Covid-19 terus memakan korban jiwa di Indonesia. Data per Kamis (2/4) Pukul 10.00 WIB, di Kota Bogor total pasien positif Covid-19 sebanyak 24 orang, 8 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 142 Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta 2 orang meninggal.
Sedangkan di Provinsi Jawa Barat tercatat 220 orang dinyatakan positif covid-19, 11 orang sembuh dan 21 orang meninggal dunia. Sementara itu, data secara nasional, Per Rabu (1/4) tercatat 1677 orang dinyatakan positif Covid-19, diantaranya 157 orang meninggal dan 103 orang sembuh.
(khr/kid)