Banda Aceh, CNN Indonesia -- Pelajar SMK Negeri 2 Banda Aceh, Aceh membuat Alat Pelindung Diri (APD) berupa Face Shield Mask (Pelindung Wajah) untuk dipakai tenaga medis yang menangani pasien virus corona (Covid-19). Para tenaga medis, khususnya di Banda Aceh masih kekurangan APD untuk merawat pasien virus corona.
"Face Shield Mask ini merupakan salah satu perangkat APD (Alat Pelindung Diri) yang selalu digunakan tenaga medis saat menangani pasien yang terduga atau sudah terpapar Covid-19 atau Virus Corona," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri, Kamis (2/4).
Rachmat mengaku sudah meminta agar bahan untuk membuat pelindung wajah itu memenuhi standar yang sudah ditetapkan pemerintah atau setidaknya sama seperti yang digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit.
Kepala SMK Negeri 2 Banda Aceh, Muhammad Husin mengatakan pihaknya mengambil inisiatif membuat alat pelindung wajah ini karena mengetahui tenaga medis kekurangan APD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah membaca di berbagai media bahwa tenaga medis khususnya di Aceh kekurangan APD dalam menangani Covid-19, akhirnya kami terpikir untuk membuat Face Shield Mask ini," ujar Husin.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Husin menyebut pelindung wajah yang pihaknya buat itu sudah memenuhi standar medis. Mulai dari desain, ukuran dan bahan-bahannya sudah merujuk pada standar pembuatan Face Shield Mask.
"Kami membuat alat pelindung diri di bengkel sekolah, karena kami sudah memiliki mesin print tiga dimensi untuk mencetak plastik mika. Jadi, untuk membuat alat APD ini sudah tersedia mesinnya, tinggal membeli bahan-bahannya saja," ujarnya.
Setelah hampir satu bulan beroperasi, kata Husin, pihaknya sudah mampu membuat sekitar 30 hingga 40 buah alat pelindung wajah. Pengerjaan membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam untuk satu buat pelindung wajah.
"Kalau seandainya hasil produk siswa kami masih terdapat kekurangan, kami siap untuk memperbaiki. Intinya kami ingin memberikan kontribusi dengan menyumbangkan pemikiran dan alat APD yang berguna untuk penanganan Covid-19 di Aceh," katanya.
Namun, Husin mengaku pihaknya belum siap memproduksi dalam jumlah banyak lantaran hanya menggunakan mesin print tiga dimensi.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di beberapa wilayah Indonesia kekurangan APD untuk tenaga medis. Pemerintah pusat pun sudah mendistribusikan ratusan ribu APD ke provinsi di Indonesia.
Secara rinci, Provinsi DKI Jakarta mendapat distribusi sebanyak 85 ribu APD, Jawa Barat 55 ribu APD, Jawa Timur 25 ribu APD, Jawa Tengah 20 ribu APD, Bali 12.500 APD, DIY 10 ribu APD, Banten 10 ribu APD, serta provinsi di luar Jawa dan Bali yang rata-rata mendapatkan 5.000 APD.
(dra/fra)