Bandung, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota
Bandung menggelar pelaksanaan
rapid test virus
corona berkonsep
drive-
thru di Balai Kota Bandung dan Gedung Sate, Sabtu (4/4).
Rapid test massal sempat tertunda karena warga menolak tes dilakukan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
"Alhamdulillah, hari ini kita di Kota Bandung tepatnya di Balai Kota dan Gedung Sate sedang melaksanakan
rapid test hari ini 300 orang. Alat-alatnya diberikan oleh bantuan dari Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ke Kota Bandung," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial, Sabtu (4/4).
Oded mengaku telah menerima 2.800 alat RDT (
Rapid Diagnostic Test) dari Pemprov Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.100 alat digunakan untuk
rapid test drive-
thru, termasuk untuk memeriksa 300 orang di Balai Kota Bandung dan Gedung Sate hari ini. Ada 700 alat RDT dibagikan ke rumah sakit
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balai Kota dan Gedung Sate sendiri dipilih sebagai lokasi rapid test secara
drive-
thru dengan alasan ruang terbuka, lokasi representatif dan jauh dari permukiman warga. Dengan demikian, tidak berpotensi menciptakan kerumunan massa yang banyak.
Pelaksanaan
rapid test pun mendapat apresiasi dari warga Bandung. Menurut Johan, warga yang berprofesi sebagai manager marketing salah satu perusahaan properti, sangat terbantu dengan rapid test ini.
[Gambas:Video CNN]Ia mengikuti
rapid test karena pekerjaannya harus banyak berinteraksi dengan orang lain. Hal ini lantas mendorong Johan untuk melakukan tes.
"Sebetulnya kekhawatiran ini selain pada diri sendiri juga kepada keluarga. Takutnya dampaknya itu karena pekerjaan saya yang sering berinteraksi dengan orang banyak, takut dampak jadi kena (menular) ke keluarga. Jadi sedari dini saya lakukan tes," ujar Johan.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, Kota Bandung merupakan salah satu penerima bantuan alat
rapid test Covid-19 terbanyak di Jabar.
Dia mengakui Jabar membutuhkan 100 ribu hingga 300 ribu tes untuk mengetahui peta persebaran Covid-19 secara lebih akurat. Namun karena jumlah alat terbatas, tes masif ini dilakukan secara bertahap.
"Jadi kita bagikan dulu semampu kita. Sudah ada 60 ribu alat tes dibagikan ke seluruh Jawa Barat, salah satu yang terbesar adalah Kota Bandung," ujarnya.
(hyg/bmw)