Jumlah PDP Corona di Jatim Sentuh Seribu, 61 Meninggal

CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2020 01:15 WIB
Dari 1.185 PDP Covid-19, sebanyak 805 orang masih diawasi sedangkan 319 orang dinyatakan telah sehat.
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19 (Corona Virus Desease) di kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid 19) di Jawa Timur pada Rabu (8/4) telah mencapai 1.185 orang. Sebanyak 805 orang di antaranya masih diawasi, sedangkan 319 orang lainnya sudah tak lagi diawasi.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dari 319 orang yang sudah tidak diawasi, 61 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sisanya disebut telah sehat.


"Kalau di sini untuk PDP saat ini ada 1.185 orang. Ini update terbaru terus dalam pengawasan 805, yang selesai 319, PDP meninggal 61," kata Tim Satgas covid-19, dr Makhyan Jibril Al Farabi, Rabu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim saat ini tercatat 12.314 orang. Dari jumlah tersebut, 8.250 orang di antaranya masih dalam pemantauan.

Sedangkan ODP yang sudah menyelesaikan pemantauan ada 4.051 orang. Sebanyak 13 ODP di antaranya telah meninggal dunia.

"ODP data terakhir 12.314, dengan ODP pemantauan 8.250, ODP yang selesai pemantauan 4.051, ODP yang meninggal ada 13," kata Jibril

Lebih lanjut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa seluruh PDP dan ODP yang meninggal dimakamkan sesuai protokol pemakaman pasien covid-19.

Mantan Menteri Sosial RI ini mencontohkan salah satunya yakni pasien PDP yang meninggal di Tuban. Saat meninggal pasien itu masih dalam status PDP.

"Tuban misalnya, pada saat meninggal posisinya PDP kemudian terkonfirmasi hasil swab-nya ternyata positif. Jadi pada saat meninggal posisinya adalah PDP," katanya.


Prosesi pemulasaraan pasien dilakukan sesuai protokol pemakaman pasien covid-19. Kemudian usai pemakaman hasil tes pasien yang bersangkutan dinyatakan positif

"Kemudian Pak Sekda mengkoordinasikan dengan Pak Sekda Tuban dengan Sekda Provinsi dan kalaksa BPBD, yang memakamkan dari BPBD Tuban. Itu meninggal waktu PDP, kemudian terkonfirmasi positif. Protokol pemulasaraan jenazah seperti halnya pasien positif," tambahnya," Khofifah.

Menurut Khofifah, protokol pemakaman ini penting dilakukan karena banyak PDP yang meninggal namun ternyata beberapa hari setelahnya hasil tes swab dinayatakan positif.

"Sudah dilakukan langkah proteksi seperti itu karena sebelumnya terkonfirmasi PDP, hari ini konfirmasinya positif. Kira kira begitu," pungkasnya. (frd/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER