Minta Maaf, Pengemudi Ojol Pengkritik Pemerintah Dilepaskan

CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2020 12:18 WIB
Pengendara ojek daring melintasi jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (29/3/2020). Pemprov DKI Jakarta melakukan pembatasan aktivitas di Ibu Kota dengan memperpanjang masa tanggap darurat COVID-19 hingga 19 April 2020 sehubungan dengan meluasnya pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras.
Aktivitas pengemudi ojek online di tengah wabah virus corona. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya melepaskan pengemudi ojek online (ojol) yang sebelumnya ditangkap karena diduga menyebarkan ujaran provokatif terhadap pemerintah terkait penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pengemudi ojol itu akhirnya dibebaskan karena telah membuat permintaan maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.


"Memang benar dia (pengemudi ojol) sempat kami jemput dan kami amankan, tapi kita tidak tahan. Kita bebaskan," kata Yusri saat dihubungi, Selasa (14/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka sudah minta maaf dan tidak akan mengulangi," ujarnya.

Namun, Yusri tak mengungkapkan kapan pengemudi ojol itu ditangkap dan kapan akhirnya dibebaskan oleh kepolisian.

Yusri menjelaskan pihaknya telah memberikan edukasi kepada pengemudi ojol itu terkait penerapan dan aturan PSBB dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

Saat pemeriksaan, kata Yusri, pengemudi ojol itu mengaku membuat ujaran provokatif itu sebagai ungkapan keresahan para pengemudi usai PSBB diterapkan di Jakarta.

"Motifnya itu, dia hanya merespons situasi yang saat ini terjadi, kita kemudian memberikan edukasi-edukasi, pemahaman terkait situasi saat ini," tutur Yusri.

Kritik Pemerintah, Pengemudi Ojol Bebas Usai Janji Tak UlangiInsert Artikel Pembatasan Transportasi Saat PSBB. (CNN Indonesia/Basith Subastian)




Video ujaran provokatif pengemudi ojol itu beredar diketahui beredar di media sosial. Salah satunya, diunggah akun Twitter @kikasyafii.

Dalam video itu tampak sejumlah pengemudi ojol yang mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.

"Saya menegaskan kembali kepada pemerintah pusat beserta jajarannya, para politisi partai, petinggi partai beserta jajarannya, kemana hati nurani kalian. Saat ini kami bagian dari bangsa Indonesia menderita atas dampak wabah Covid-19," kata salah satu pengemudi ojol dalam video tersebut.

"Ingat lapar bisa membuat orang menjadi bringas, lapar bisa mematikan pikiran, membutakan mata hati. Kalian tidak punya mata hati, tidak punya perhatian, jangan salahkan kami jika tidak punya akal sehat dan nurani," imbuh pengemudi ojol dalam video itu.

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER