Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan
Wabah Corona, Achmad Yurianto mengatakan saat ini ada beberapa laboratorium yang terpaksa berhenti beroperasi lantaran alat
reagen yang belum sampai.
Semula, dari 37 laboratorium yang telah beroperasi, ada beberapa laboratorium yang berhenti melakukan aktivitas. Pemerintah sebelumnya bahkan menargetkan 72 laboratorium yang bisa digunakan untuk memeriksa spesimen wabah corona.
"Beberapa laboratorium terpaksa harus menghentikan aktivitasnya karena memang reagen-nya belum sampai," kata Yuri saat melakukan konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (21/4).
Reagen adalah salah satu cairan yang biasanya digunakan di laboratorium. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat adanya reaksi kimia pada kondisi tertentu, seperti dalam hal diagnosis infeksi coronavirus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Yuri mengatakan soal tak beroperasinya beberapa laboratorium ini akan kembali dipastikan pemerintah besok. Kemungkinan jika reagennya telah tiba maka seluruh laboratorium itu bisa kembali beroperasi sepenuhnya.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
"Namun kita pastikan besok, maka akan beroperasi keseluruhannya," kata dia.
Lebih lanjut, Yuri juga merinci saat ini telah ada 50.370 spesimen yang telah diperiksa berkaitan dengan wabah corona. Dari angka itu, sebanyak 46.173 orang telah diperiksa.
Total dari keseluruhan yang telah diperiksa ada 7.135 kasus positif dan 39.038 orang negatif.
"Kita dapatkan 186.330 orang dalam status orang dalam pemantauan (ODP). data ini adalah akumulatif dan sebagian sudah selesai dipantau," jelasnya.
(ain/tst/ain)
[Gambas:Video CNN]