3 Kasus Corona Penumpang KRL di Sela Tarik Ulur Setop Armada

CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2020 09:01 WIB
Seorang penumpang berjalan di peron Stasiun Tangerang di Banten, Senin (20/4/2020). Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) Polana P Pramesti mengatakan pengguna moda transportasi KRL mengalami penurunan pada Maret 2020 sebesar 30,38 persen menjadi sekitar 598 ribu penumpang per hari dari jumlah penumpang pada Januari 2020 sebanyak 859 ribu orang per hari. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Ilustrasi KRL. (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat sejumlah kepala daerah, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan Kementerian Perhubungan masih berdebat soal perlu tidaknya penyetopan operasi KRL Commuter Line, tiga kasus positif Virus Corona ditemukan di antara penumpang moda transportasi publik tersebut.

Pada Minggu (3/5), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap ada tiga orang dari 325 penumpang KRL Jurusan Bogor-Jakarta yang diperiksa positif Virus Corona berdasarkan hasil tes swab PCR dengan metode sampling.

"3 positif Covid dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR," kata Ridwan Kamil dalam akun Twitter resminya, @ridwankamil, kemarin (3/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat hal itu, Ridwan menyatakan KRL masih menjadi moda transportasi yang rawan bagi penyebaran Virus Corona. Terlebih lagi, jika ada penumpang yang terinfeksi virus namun tanpa gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

"[Kebijakan] PSBB bisa gagal," kata Ridwan.

Ridwan menyatakan sudah melaporkan persoalan tersebut ke pihak Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat dan Kementerian Perhubungan. Ia mengharapkan agar pihak KRL merespon secara terukur dalam menyikapi persoalan tersebut.

Kerawanan KRL itu sudah lebih dulu diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Maret. Ia menyebut risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL 2 rute Bogor-Depok-Jakarta Kota sebagai jalur yang paling ramai.

Anies kemudian mengeluarkan kebijakan mengurangi operasi transportasi umum di DKI Jakarta sejak sebelum penerapan PSBB di DKI. Kebijakan itu berlaku bagi seluruh moda transportasi yang dikelola DKI, seperti MRT, LRT, dan bus Transjakarta sejak 1 April.

Insert Artikel Pembatasan Transportasi Saat PSBBFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
PT KCI pun ikut memberlakukan penyesuaian operasional KRL selama pemberlakuan status PSBB di wilayah DKI Jakarta sejak Jumat (10/4). Bentuknya, pembatasan jumlah penumpang dalam setiap kereta atau gerbong. Tak hanya itu, PT KCI sudah memangkas jam operasional layanan KRL menjadi pukul 04.00 hingga 20.00 WIB.

Meski demikian, kebijakan tersebut dinilai kurang efektif. Sebab, masih banyak penumpukan penumpang di sejumlah stasiun KRL meski PSBB sudah diterapkan. Misalnya, antrian panjang di Stasiun Bogor, kepadatan di gerbong di Stasiun Manggarai, pada April.

Penumpukan penumpang juga disebabkan masih banyaknya warga Jabodetabek yang harus bekerja di wilayah Jakarta di saat PSBB.

Lima kepala daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, pun mendesak pemerintah pusat untuk menyetop operasional KRL untuk mencegah penyebaran Corona di transportasi umum.

Keputusan itu diambil setelah lima kepala daerah penyangga Ibu Kota itu rapat di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (26/4) lalu.

Namun, Kemenhub bergeming dan tetap memutuskan agar KRL tetap beroperasi. Presiden Joko Widodo juga pernah menyindir para kepala daerah agar tak hanya cuma meminta penyetopan KRL.

Jokowi menyatakan bersedia menghentikan operasional moda transportasi KRL di Jabodetabek asal pemerintah daerah mau menyiapkan jaring pengaman sosial. Dia menyebut masih banyak pekerja di sektor yang diperlukan saat Corona, tenaga kesehatan misalnya, yang memakai KRL.

[Gambas:Video CNN]
Sementara, PT KCI mengaku berpedoman kepada aturan PSBB soal penerapan pembatasan KRL. Aturan-aturan PSBB itu sendiri tak mencantumkan larangan KRL.

Diketahui, per Minggu (3/5) lalu, pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia secara kumulatif mencapai jumlah 11.192 orang. Sebanyak 845 orang meninggal dunia, dan 1.876 dinyatakan sembuh.

(rzr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER