Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menginstruksikan sekolah agar memberi sanksi penundaan pemberian ijazah bagi siswa lulusan
SMA yang melakukan kegiatan berkumpul, seperti coret-coret seragam dan konvoi selama wabah
Covid-19.
"Kepala sekolah agar melakukan pendataan siswa-siswa yang melakukan aksi konvoi dan corat-coret baju dan untuk diberikan sanksi sesuai dengan surat edaran dari Dinas," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Babel, Rita melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (5/5).
Ia mengatakan pihaknya sudah menerima beberapa laporan kegiatan coret-coret seragam dan konvoi lulusan SMA. Selain itu kepala sekolah siswa terkait juga sudah diinstruksikan untuk memberi sanksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanksi ini, tambah Rita, sudah disosialisasikan melalui surat edaran yang diberikan kepada sekolah. Surat tersebut ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Babel Muhammad Soleh pada 14 April.
"Pada saat pengumuman kelulusan siswa tidak diperbolehkan berkumpul lebih dari lima orang. Apabila melanggar, maka akan diberikan sanksi tegas dari sekolah dan pembagian ijazah ditunda," tutur Soleh dalam surat tersebut.
Laporan kegiatan coret-coret seragam pascakelulusan juga terpantau pada akun Twitter. Sejumlah akun melaporkan kegiatan tersebut ke akun Twitter Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
Sejumlah pelajar SMA mencoret-coret seragam usai hari terakhir ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Misalnya dilakukan oleh akun @Thor69869837, ia mendapatkan informasi bahwa ada kegiatan coret-coret seragam dan konvoi pascakelulusan di Boyolali, Jawa Tengah.
"Dari SMA Negeri 1 Andong min. Saya dapat infonya dari teman kuliah aku min, kemarin pada coret-coretan kalau tadi siang mereka pada konvoi," cuitnya.
Akun @Itjen_Kemendikbud juga sempat membalas cuitan akun yang mengunggah foto-foto siswa dengan seragam SMA yang dicoret-coret.
"Jika ada informasi nama sekolahnya ya kak, agar kami koordinasikan melalui dinas pendidikan setempat. Salam," tulisnya.
Sedangkan Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammad Hamid mengatakan pihaknya menyerahkan perkara ini ke dinas pendidikan setempat dan sekolah.
"Aksi corat-coret sejumlah siswa di beberapa sekolah biar ditangani kepala sekolah dan kepala dinas setempat. Semua kadisdik sudah dikasih imbauan sebelum tanggal kelulusan siswa," ujarnya melalui pesan singkat.
Kelulusan siswa tingkat akhir SMA diumumkan pada Sabtu (2/5) lalu. Pengumuman dilakukan secara daring, dan sekolah diimbau tidak menggelar wisuda atau perpisahan secara fisik.
(fey/pmg)
[Gambas:Video CNN]