Palembang, CNN Indonesia -- Seekor gajah liar masuk ke pemukiman warga, di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Selasa (12/5). Dalam peristiwa ini, seorang warga yang hendak memberi makan
gajah tersebut tewas diinjak.
Kepala Desa Bumi Makmur, Yatno mengatakan dirinya mendapat informasi seokor gajah liar masuk kebun dekat pemukiman warga pukul 06.00 pagi tadi. Ia bersama warga langsung mendatangi kebun tersebut.
Saat tiba di lokasi, Yatno melihat gajah liar itu sedang memakan tanaman nanas dan sawit yang ada di kebun tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebunnya itu ada di belakang rumah warga, jadi sudah masuk ke pemukiman. Jarak kebun dengan rumah itu sekitar 100 meter. Oleh warga diusir," ujar Yatno.
Warga, kata Yanto, lantas berupaya menggiring gajah tersebut keluar dari kebun agar tidak terus memakan dan merusak tanaman. Gajah pun digiring hingga masuk ke dalam kebun karet yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya.
Di kebun karet tersebut, gajah tersebut hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Kehadiran gajah di kawasan tersebut membuat warga berbondong-bondong menontonnya. Maklum baru pertama kali gajah liar terlihat dekat pemukiman.
Menurut Yanto, seorang warga, Zainal Arifin (53) kemudian berupaya memberikan makan gajah liar itu dengan pelepah sawit.
Namun, saat Zainal mendekat, gajah itu tiba-tiba menarik tubuhnya menggunakan belalai dan seketika menginjak kepalanya. Zainal meninggal di lokasi kejadian.
"Dia diambil pakai belalai itu, langsung diinjak kepalanya pecah. Sekarang warga tidak boleh ada yang mendekat. Gajahnya juga sudah dijaga oleh aparat di sini sambil menunggu petugas BKSDA datang," ujarnya.
Sejak 36 tahun Yatno tinggal di desa tersebut, baru kali ini ada gajah liar masuk ke pemukiman warga. Warga sekitar pun tidak pernah tahu ada habitat gajah di sekitar desa mereka, sehingga kuat dugaan gajah tersebut tersesat dari kelompoknya.
Yatno pun menduga, gajah tersebut datang ke kawasan mereka karena terganggu pembukaan hutan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan konsesi hutan tanam industri di perbatasan Muratara dengan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
"Desa kami memang di perbatasan dengan Muba. Sekarang gajahnya masih tidak mau bergerak dari kebun karet. Sudah dijaga aparat. Warga juga takut dan was-was, minta supaya gajahnya cepat digiring keluar dari sini," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Suhefti Hasibuan berkata pertama kali menerima laporan keberadaan gajah liar pada tiga bulan yang lalu. Warga merasa tak ada habibat gajah di sekitar lingkungan tinggal.
Setelah dilaporkan, BKSDA Sumsel pun berencana untuk mengevakuasi gajah tersebut karena diduga tersesat dari kelompoknya yang memiliki habitat di Jambi. Namun gajah tersebut tidak pernah muncul lagi, ketika tim hendak dievakuasi.
Menurut Genman, gajah merupakan hewan yang selalu berkelompok. Besar kemungkinan gajah yang menginjak warga tersebut terpisah dari kelompok dan tidak bisa kembali lagi.
"Dugaan kuatnya memang gajah ini individu yang habitatnya di Jambi, karena kita tidak ada data populasi gajah di kawasan Muratara," ujarnya.
(idz/fra)
[Gambas:Video CNN]