Jakarta, CNN Indonesia --
Jasa Marga memprediksi puncak arus
mudik atau puncak arus lalu lintas kendaraan meninggalkan Jakarta terjadi pada H-3
lebaran. Meskipun pemerintah menegaskan mudik dilarang.
Hari Raya Idul Fitri atau lebaran sendiri jatuh pada hari Minggu (24/5). Dengan begitu, puncak arus mudik tahun ini diperkirakan terjadi pada Kamis (21/5).
"Jasa Marga memprediksi puncak lalu lintas yang meninggalkan Jakarta jelang Lebaran Tahun 2020 akan terjadi pada 21 Mei 2020 (H-3 Lebaran)," demikian keterangan Jasa Marga yang diterima
CNNIndonesia.com, Rabu (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Jasa Marga juga memperkirakan akan terjadi penurunan volume kendaraan jelang lebaran dibandingkan dengan kondisi lalu lintas selama pandemi virus corona dan penerapan PSBB di Jakarta.
"Kami memprediksi penurunan lalu lintas jelang lebaran tahun 2020 yaitu sebesar 62,5 persen," kata Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti dalam keterangannya.
Prediksi penurunan volume kendaraan itu juga dihitung berdasarkan asumsi tidak ada masyarakat yang mudik pada lebaran tahun ini. Sebab, pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan mudik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dikatakan Fitri, dari prediksi lalu lintas tersebut, distribusi lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Jakarta diperkirakan akan menuju ke arah barat, selatan dan timur.
Arah barat akan melewati Gerbang Tol (GT) Cikupa diprediksi sebesar 22 persen, serta arah selatan lewat GT Ciawi 2 sebesar 18 persen.
"Ke arah Timur melalui GT Cikampek Utama 1 dan GT Kalihurip Utama 1 sebesar 60 persen, yang terbagi menjadi 57 persen ke arah Trans Jawa dan 43 persen menuju jalur Selatan," tutur Fitri.
Fitri menuturkan pihaknya juga berkoordinasi dengan Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi serta ketentuan PSBB sesuai Peraturan Daerah yang berlaku.
Di sisi lain, Jasa Marga juga bakal menempatkan petugas di lokasi rawan kepadatan hingga rawan gangguan kamtibmas.
Tidak hanya itu, seluruh kegiatan proyek atau konstruksi juga dihentikan sementara sesuai dengan arahan dari Kementerian PUPR. Yakni mulai 21 Mei hingha 25 Mei guna mendukung kelancaran operasional di jalan tol.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasamarga Related Business Tita Paulina menjelaskan, pihaknya juga bakal melakukan pembatasan akses keluar masuk rest area.
Petugas, kata Tita, akan melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap karyawan dan pengunjung. Jika ada yang miliki suhu tubuh di atas 38 derajat tidak diperkenankan masuk rest area atau diarahkan ke area isolasi untuk selanjutnya dilakukan penanganan.
"Juga diberlakukan pembatasan waktu parkir kendaraan maksimal selama 30 menit," ucap Tita.
(dis/gil)
[Gambas:Video CNN]