Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPRD Kabupaten Pasaman
Sumatera Barat, Martias, meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian cekcok dirinya dengan petugas
check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) di perbatasan Kabupaten Agam-Pasaman.
"Menyangkut persoalan yang terjadi pada tanggal 12 Mei Tahun 2020 sekitar pukul 10.46 WIB di posko perbatasan Kabupaten Agam-Pasaman, saya benar-benar mengaku khilaf dan merasa bersalah atas perbuatan tersebut," kata Martias dikutip dari siaran
CNNIndonesia TV, Kamis (14/5).
Martias adalah anggota DPRD Kabupaten Pasaman dari Fraksi Gerindra. Perselisihannya dengan petugas Gugus Tugas Covid-19, terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik itu, terlihat Martias berada di dalam mobil tanpa menggunakan i masker. Dia sempat ditegus petugas dan terjadi perselisihan. Martias kemudian memilih tancap gas dan mengindahkan kata-kata petugas.
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade mengaku telah menginstruksikan DPC Gerindra Kabupaten Pasaman untuk melayangkan surat peringatan pertama kepada Martias.
Selain itu, yang bersangkutan dihukum wajib membagikan 2.000 paket sembako dan 5.000 masker.
"Saya meminta anggota dewan dan kader Gerindra Sumbar untuk tidak petentang-petenteng, dan membuat masalah dengan masyarakat," kata Andre dalam keterangan di akun Instagramnya.
Martias sendiri menyatakan permintaan maafnya berangkat dari kesadaran diri. Tidak mendapat paksaan dari pihak mana pun. Namun dia mengaku tetap akan mematuhi sanksi dari DPC kepada dirinya.
"Saya akan menyumbangkan 2.000 paket sembako dan 5.000 masker yang diawasi kader dan media massa," imbuhnya.
(khr/wis)
[Gambas:Video CNN]