Abai PSBB dan Ramai Pasar di Pekan Terakhir Jelang Lebaran

CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2020 08:54 WIB
Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020. Meski pemberlakuan PSBB Jakarta belum dicabut, sejumlah warga mulai melakukan aktivitas seperti biasa kembali. Data Kemenkes, 17.000 lebih warga telah positif terinfeksi corona, dengan kasus terbanyak DKI Jakarta dengan 5.881 kasus. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.
Sejumlah pasar di Jakarta dan Kota Bogor kembali penuh sesak menjelang lebaran di tengah pelaksanaan PSBB dalam menekan penyebaran virus corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pasar kembali ramai menjelang lebaran Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Kondisi ini terjadi di DKI Jakarta dan Kota Bogor yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menekan penyebaran virus.

Di Jakarta misalnya, kawasan Pasar Tanah Abang kembali dipadati pedagang kaki lima (PKL) dan pembeli. Pantauan CNNIndonesia.com di lapangan, Minggu (17/5), para PKL membuka lapak di sekitar Jalan Jatibaru.

Kawasan Jalan Jatibaru II terlihat yang paling padat didatangi pengunjung. Lapak PKL berjejeran memenuhi setiap ruas jalan dan trotoar di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung pun harus berdesakan saat berjalan di sekitar lapak PKL yang digelar di dalam gang-gang sempit Tidak terlihat social distancing atau physical distancing (jaga jarak) dalam aktivitas warga itu.

Fakta di lapangan ini bertolak belakang dengan aturan pelaksanaan PSBB di Jakarta yang dimulai sejak 10 April lalu.

Selain Pasar Tanah Abang, pengunjung juga mulai memadati Pasar Palmerah. Sejumlah akun media sosial melaporkan masyarakat memenuhi pasar tanpa peduli aturan PSBB. Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Jiung, Kemayoran, yang selalu ramai pengunjung sebelum pandemi virus corona.

Sementara itu berdasarkan laporan CNNIndonesia TV, Pasar Kebayoran Lama juga dipadati pembeli di tengah penerapan PSBB. Tak ada petugas yang melakukan pengawasan membuat penjual maupun pembeli menjaga jarak fisik, memakai masker dan sarung tangan.

Salah seorang warga, Tri mengaku tetap berbelanja langsung ke pasar karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Juga kita kan butuh buat sehari-hari ya, kita jadinya ya mau enggak mau kita haru tetap berjualan, berbelanja," ujarnya.

Tak hanya pasar di Jakarta, kepadatan juga terjadi di Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat. Dalam video yang beredar di media sosial, masyarakat berdesakan di pasar tersebut tanpa bisa menjaga jarak fisik.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan PKL di Pasar Tanah Abang dilarang berjualan selama pelaksanaan PSBB di Ibu Kota. Ia menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan PKL yang masih berjualan di sekitar Pasar Tanah Abang.

Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku kaget melihat kerumunan warga baik pedagang maupun pembeli sampai berdesakan di Pasar Anyar. Ia pun langsung memerintahkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membubarkan aktivitas jual beli di pasar tersebut.

"Kita berada pada garda terdepan untuk pengawal pelaksanaan PSBB. Tolong dibantu untuk membubarkan pengunjung. Semua toko yang bukan menjual makanan dan sembako agar ditutup," ujar Bima seperti dilansir dari Antara.

Personel Satpol PP langsung bergerak menegur para pedagang yang menjual pakaian dan lainnya. Para pedagang diminta menutup lapak masing-masing. Banyak di antara pedagang itu adalah PKL yang berjualan menggunakan tenda.

Pemprov DKI menerapkan PSBB sejak 10 April dan akan berakhir pada 22 Mei mendatang. Sementara Pemkot Bogor telah memperpanjang pelaksanaan PSBB hingga 26 Mei 2020.
(tst/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER