Positif Covid-19 di Sumut Bertambah Tujuh, 58 Orang Sembuh

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 00:20 WIB
Petugas medis penanganan COVID-19 mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). Pemerintah provinsi Sumut memperpanjang sekaligus menaikkan status menjadi Tanggap Darurat hingga 21 Mei 2020 untuk mempercepat penanganan dengan mempersiapkan sejumlah rumah sakit rujukan khusus menangani COVID-19 di wilayah Sumut. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.
Petugas medis penanganan COVID-19 mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien Covid-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Whiko Irwan mengatakan kasus positif  virus corona (Covid-19) di Sumut masih terus bertambah. Hingga Senin (18/5), positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 225 orang atau bertambah tujuh orang dari hari sebelumnya.

"Sementara itu, pasien dalam pengawasan yang saat ini dirawat di rumah sakit sebanyak 192 orang, sembuh sebanyak 58 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 27 orang," kata Whiko.

Karena itu, pihaknya kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, protokol kesehatan inilah yang bisa digunakan untuk menekan sebaran Covid-19 di Sumut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cemaran droplet dari orang tanpa gejala biasanya yang mengenai benda-benda di sekitarnya. Sengaja maupun tidak sengaja, kemudian kita melakukan sentuhan pada mata, hidung, mulut tanpa dicuci inilah yang akan mempercepat proses penularan," ujarnya.

Lebaran yang saat ini tinggal menghitung hari, memperkuat keinginan warga untuk mudik demi bertemu keluarga. Pihaknya pun kembali mengingatkan larangan mudik pada saat ini masih tetap berlaku.

"Tidak bepergian adalah langkah yang tepat, jangan mudik, tetap tinggal di rumah. Kita harus melindungi siapapun terutama saudara-saudara kita yang sudah berusia lanjut atau berpenyakit kronis karena ini menjadi ancaman untuk kita semua," sebutnya.

Whiko tetap mengingatkan agar masyarakat mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Ini menjadi penting karena droplet yang bertebaran dari orang yang terpapar Covid-19 bisa mengenai benda-benda yang disentuh.

"Jadi, kurangi menyentuh wajah dan sering cuci tangan saat beraktivitas di luar rumah. Sabun merusak virus ini. Untuk itu kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir dapat menghindarkan kita dari infeksi virus ini," jelas Whiko. (fnr/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER