Takmir Masjid Tegur Bupati Sumenep dan Bubarkan Rapid Test

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2020 15:15 WIB
Petugas medis melakukan tes swab COVID-19 kepada seorang pedagang di Pasar Ikan Rejomulyo (Pasar Kobong), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/5/2020). Tes diagnostik cepat (rapid test) maupun swab secara acak terhadap ratusan pedagang maupun pengunjung di pusat penjualan hasil laut tersebut untuk mendeteksi serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dari lokasi ditemukannya 26 pedagang dan pengunjung yang dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani pemeriksaan COVID-19 pada Rabu (20/5) lalu. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.
Takmir Masjid Jamik Sumenep menegur bupati dan membubarkan pelaksanaan rapid test. Ilustrasi (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapat penolakan dari takmir Masjid Jamik, Sumenep saat melaksanakan tes cepat atau rapid test kepada warga usai menunaikan salat Jumat, (22/5) kemarin.

Ketua Takmir Masjid Jamik Sumenep Husen Satriwawan mengaku terkejut saat melihat petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) tiba di kompleks masjid. Ia mengaku tersinggung karena pelaksanaan rapid test tanpa koordinasi dengan dirinya.

"Saya sebagai ketua takmir terkejut, tersinggung, terhina, oleh perbuatan tim dan bupati yang bertugas, karena tanpa koordinasi dengan saya," kata Husen dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Sabtu (23/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Husen mengaku tidak pernah mendapat pemberitahuan soal pelaksanaan tes terkait Covid-19 itu. Ia pun menegur Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim yang mengambil keputusan tanpa persetujuan warga lokal.

"Memang masjid ini punya umat islam, tapi kan ada yang ngurus, yaitu takmir," ujarnya.

Merespons penolakan itu, Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim meminta maaf. Abuya menyatakan sejak awal rencana pelaksanaan rapid test digelar secara acak di Kabupaten Sumenep, sehingga merasa tak perlu melakukan koordinasi.

"Kami mengadakan rapid test secara acak, dan kita memang mau terus jalan, kita ingin punya data yang banyak masyarakat yang [positif Covid-19] di Sumenep ini," kata dia.

Atas penolakan tersebut, pemeriksaan massal terkait virus corona terpaksa berhenti di tengah jalan. Rapid test hanya berlangsung 30 menit dan tim Covid-19 hanya berhasil mendapatkan 30 sampel warga.

Hingga kemarin, jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 20.796 orang. Dari jumlah tersebut, 1.326 orang meninggal dunia dan 5.057 orang dinyatakan sembuh.

Terjadi lonjakan kasus signifikan dari wilayah Jawa Timur kemarin. Total kasus positif virus corona di Jawa Timur mencapai 3.095 kasus. Sementara di Kabupaten Sumenep, terdapat enam pasien positif virus corona, satu sembuh dan lima masih dirawat. (khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER