Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah Pedagang Kaki Lima (
PKL) dan kios yang berada di depan
Pasar Tanah Abang Blok G, tepatnya di bawah Jembatan Central Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali membuka lapak dagangan mereka hari ini, Sabtu (23/5), sehari menjelang
Idulfitri 1441 Hijriah.
Sebelumnya, di area tempat mereka berjualan, petugas Satpol PP telah berulang kali melakukan penertiban sejak beberapa hari terakhir. Penertiban dilakukan untuk menegakkan aturan selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Pantauan
CNNIndonesia.com sejak pukul 12.45 WIB, mayoritas pedagang yang berjualan ialah pedagang pakaian. Mereka menjual pakaian anak-anak hingga busana muslim. Para pembeli memadati area para pedagang berjualan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih terlihat pembeli maupun pedagang yang tidak menggunakan masker. Selain itu, juga tidak ada
sosial distancing dalam aktivitas di area tersebut.
Salah seorang pembeli, Nursari, warga Tebet, mengatakan sengaja datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli perlengkapan lebaran karena harga yang ditawarkan murah.
"Nyari baju-baju untuk lebaran. Tahu kalau di sini buka, ya ke sini aja," kata dia kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (23/5).
Sementara itu, salah seorang pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada hari ini, telah dilakukan beberapa kali penertiban oleh petugas. Mereka menyiasati penertiban dengan melakukan buka-tutup lapak memanfaatkan kelengahan petugas alias kucing-kucingan'.
"Ini udah beberapa kali penertiban dari pagi, kita buka tutup. Nanti siang biasanya ada lagi," kata dia kepada CNNIndonesia.com
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin sebelumnya mengatakan para pedagang nekat kembali berjualan karena alasan perut.
"Kalau ditanya mereka kan biasanya klisenya karena kebutuhan perut, uang. Tapi yang jadi masalah adalah, Anda dapat uang tapi berisiko terhadap keselamatan, kesehatan," kata dia saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Rabu (20/5).
Menurutnya, penertiban yang dilakukan oleh aparat adalah sebagai upaya untuk menghindari kerumunan yang dapat memicu penularan virus corona.
"Jadi sesungguhnya, Satpol PP ada di Tanah Abang untuk memberikan perlindungan kepada warga supaya tidak tertular, jadi harus dipahami, bukan kami musuh mereka," kata dia
Pemprov DKI Jakarta telah menutup Pasar Tanah Abang sejak 27 Maret 2020 lalu. Pasar yang ditutup meliputi Pasar Tanah Abang Blok A, Blok B, dan Blok. Sementara Blok G tetap dibuka karena menyediakan kebutuhan pangan dengan membatasi waktu operasi.
(yoa/wis)
[Gambas:Video CNN]