Data Corona Indonesia 28 Mei: ODP 48.749, PDP 13.250

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2020 20:16 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) berkolaborasi dengan jaringan Rumah Sakit Bunda dan JSK Group menggelar swab test Covid-19 secara gratis untuk 30.000 orang di area parkir selatan GBK, Jakarta, Kamis (21/5/2020). CNN Indonesia/Andry Novelino
Ilustrasi tes swab virus corona oleh tim medis (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Pemerintah khusus Penanganan virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengumumkan ada 13.250 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 48.749 orang dalam pemantauan (ODP) per Kamis (28/5). Seluruh PDP dan ODP masih terus dipantau kondisi kesehatannya.

"Kita masih melakukan pemantauan terhadap ODP yang sekarang jumlahnya 48.749, dan PDP 13.250," ujar Yuri dalam konferensi yang disiarkan langsung dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/5) .

Pasien dalam pengawasan adalah orang yang mengalami gejala klinis mirip virus corona dan pernah menjalin kontak langsung dengan orang yang positif corona. PDP masih menunggu hasil tes swab PCR virus corona.
Orang dalam pemantauan adalah mereka yang diduga menjalin kontak dengan pasien positif virus corona namun belum menunjukkan gejala klinis. Karenanya, masih terus dipantau perkembangan kesehatannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah ODP dan PDP yang diumumkan Achmad Yurianto diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap 289.906 spesimen secara akumulatif. Sebanyak 286.570 di antaranya lewat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan rapid test serta 3.336 lewat Tes Cepat Molekuler (TCM).

"Dari jumlah spesimen itu akumulasinya sudah mencapai 289.906 spesimen," kata Yuri.
Ihwal kasus positif di Indonesia, Yuri mengumumkan ada 24.538 kasus per Kamis (28/5). Jumlah itu bertambah 687 kasus dari sehari sebelumnya. Dari jumlah itu, sebanyak 6.240 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 1.496 orang meninggal dunia.

"Kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini 687 kasus, sehingga totalnya 24.538 orang," ujarnya.

Yuri meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan guna menahan laju penyebaran pandemi tersebut. Tentu guna menekan laju penularan virus corona.

"Bukan hanya ekonomi, tapi juga pendidikan, sekolah, kampus. Bagaimana beribadah di rumah ibadah, kita kembalikan. Tentunya ini bergantung pada kondisi epidemiologi," ujarnya.

(thr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER