Positif Versi Rapid Test, 8 Tenaga Medis Sumut Diisolasi

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2020 20:04 WIB
Petugas medis memberikan tanda cinta dari dalam ruang perawatan pasien COVID-19 yang baru saja diluncurkan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia per Kamis (30/4) secara kumulatif mencapai 10.118 orang atau bertambah sebanyak 347 kasus dari hari sebelumnya, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 1.522 orang dan jumlah pasien meninggal sebanyak 792 orang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi tenaga medis. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Medan, CNN Indonesia -- Delapan orang tenaga medis yang bertugas di RS GL Tobing, Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumut, positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Mereka kini tengah menjalani karantina.

"Ke-8 tenaga medis itu antara lain 2 dokter dan 6 orang perawat. Untuk hasil tes swab belum keluar, masih dikerjakan," kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr Whiko Irwan, Kamis (28/5).

Mereka, katanya, diduga terpapar dari pasien meski memakai Alat Pelindung Diri (APD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"APD tetap ada resiko terkontaminasi, APD itu memperkecil saja, terpapar corona kan bisa dari perilaku, sikap, dari alat-alat yang digunakan. Apalagi jika memakai APD yang tidak sesuai standar, pasti ada risikonya," terangnya.

Di rumah sakit rujukan Covid-19 itu, kata dia, tenaga medis biasanya bertugas selama dua pekan, kemudian melakukan karantina selama satu minggu. Setelah itu, mereka menjalani rapid test.

"Jika hasil rapid test negatif, mereka (tenaga kesehatan) bisa kembali ke rumah dan bisa bertugas lagi minggu berikutnya. Tapi kalau positif Corona mereka dikarantina dan dilanjutkan tes swab," kata Whiko.

Infografis Mengenal Alat Pelindung Diri Petugas Medis Covid-19Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
Mengenai jumlah keseluruhan petugas media yang terpapar di Sumut, menurut dr Whiko masih dilakukan pendataan oleh Dinas Kesehatan Sumut.

"Kalau untuk jumlah keseluruhan, belum ada datanya. Karena yang merawat pasien covid kan bukan hanya di rumah sakit rujukan, tapi juga rumah sakit swasta. Jadi tengah didata oleh dinas kesehatan. Jangan sampai perawatan yang tidak sesuai standar justru malah membantu menyebarkan corona," ungkapnya.

Berdasarkan catatan, hingga Rabu (27/5), jumlah yang positif Covid-19 di Sumut bertambah 17 orang atau menjadi 332 orang yang diisolasi di rumah sakit. Sementara itu yang meninggal dunia ada 35 orang dan sembuh 116 orang, serta 146 pasien dalam pengawasan (PDP).

(fnr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER