Keluarga Paksa Ambil Jenazah PDP Corona dari RS Dadi Makassar

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2020 07:22 WIB
Sejumlah keluarga pasien memperhatikan tenaga medis dan penggali kubur yang mengenakan alat pelindung diri saat proses pemakaman keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud Palas di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (28/4/2020). Pemerintah Indonesia menyatakan hingga 28 April pukul 12.00 WIB, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 773 orang dari 9.511 kasus terkonfirmasi positif, sedangkan yang sembuh ada 1.254 orang. ANTARA FOTO/FB Anggoro/hp.
Ilustrasi pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Makassar, CNN Indonesia -- Keluarga salah satu jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDPvirus corona (Covid-19) di Rumah Sakit Dadi, Jalan Lanto Daeng, Pasewang, mengambil paksa jenazah. Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah karena tidak bersedia dikuburkan dengan protokol Covid-19 setelah berstatus sebagai PDP.

Sekitar tujuh orang menerobos masuk ke ruang Intensive Care Unit (ICU) kemarin siang sekitar pukul 15.00 Wita.

Mereka masuk ke ruang ICU, ramai-ramai mengangkat  pasien yang telah meninggal dunia itu dari ranjang ICU. Pihak keluarga kemudian membopong jenazah yang hanya terbungkus kain sarung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak terlihat petugas rumah sakit yang mencoba menghalangi tindakan tersebut. Kejadian ini terekam CCTV dan viral di media sosial.

Humas RS Dadi, Yunus Acong yang dikonfirmasi, Kamis, (4/6) membenarkan peristiwa itu terjadi di RS Dadi.

"Mereka (keluarga) langsung menerobos masuk ruang ICU dan mengambil jenazah sebelum sempat dilakukan pemulasaran jenazah. Juga tidak sempat diambil tes swab," kata Yunus.

Dia mengungkapkan bahwa Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan terlambat datang lokasi. Begitu tiba di lokasi, petugas keamanan juga kalah jumlah. Yunus mengaku ikut menghalangi keluarga yang akan membawa paksa jenazah tersebut.

"Terbatas petugas di ruang ICU karena untuk ruang ICU memang begitu protapnya. Saya, sekuriti dan tenaga kesehatan lainnya sempat berusaha menahan di depan pintu tapi mereka lebih banyak, puluhan orang. Akhirnya jenazah itu dibawa pergi," katanya.

Keterlambatan petugas datang ke lokasi karena sebelumnya harus melayani pasien lain yang juga meninggal. Saat tiba dilokasi, jenazah sudah dibawa keluarga di pinggir jalan. 


Yunus mengatakan jenazah yang dibawa paksa tersebut adalah warga Makassar. Awalnya pasien dirawat di RS Akademis, Senin (1/6). Keesokan harinya, Selasa (2/6) pukul 21.00 Wita dirujuk ke RS Dadi dengan status PDP Covid-1 sebelum meninggal dunia kemarin.
"Tidak lama setelah dinyatakan meninggal dunia, keluarganya langsung menyerobot masuk ruang ICU mengambil jenazah," kata Yunus Acong.

(svh/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER