Cegah Corona, Ridwan Kamil Minta Kepala Daerah Awasi Pasar

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 00:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Depok untuk singkronisasi kerja antara prmkot Depok dan Pemprov Jawa Barat. Depok. Senin  (2/3/2020). CNN Indonesia/Andry Novelino
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pusat perbelanjaan termasuk pasar tradisional harus diwaspadai sebagai lokasi penyebaran virus corona.(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pusat perbelanjaan termasuk pasar tradisional harus diwaspadai sebagai lokasi penyebaran virus corona.

Hal tersebut sejalan dengan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar. Sehingga, menurut Emil, Gugus Tugas Covid-19 Jabar pun akan memfokuskan pengetesan masif di pasar-pasar tradisional guna menekan potensi sebaran virus.


"Hasil kajian gugus tugas itu ada 700 pasar di Jabar yang kami datangi dengan Mobile Covid-19 Test. Seperti ambil contoh di pusat perbelanjaan Yogya Cibabat ini, ada dua kendaraan yaitu mobile rapid test, nanti hasil screening-nya langsung dites swab oleh mobil satunya lagi," kata Emil saat meninjau penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan rapid test di Yogya Plaza, Cimahi, Selasa (9/6). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Emil, protokol kesehatan mesti diterapkan dengan disiplin di semua fasilitas publik, supaya penerapan adaptasi kebiasaan baru dalam 30 kegiatan agar berjalan optimal.

"Protokol-protokol inilah yang harus kami kawal, supaya AKB 30 atau Adaptasi Kebiasaan Baru di 30 kegiatan berlangsung lancar," katanya.

Ia pun meminta kepada kepala daerah di Jabar untuk mengawasi penyebaran covid-19 di pasar tradisional dan modern.

"Proses teknisnya kami serahkan ke wali kota/bupati yang memiliki diskresi mana yang diatur dan ditutup sesuai dengan kondisi wilayahnya," ujarnya.

Sejauh ini, menurut Emil, hasil pengetesan di Kota Cimahi belum ditemukan kasus positif terkonfirmasi dari hasil sampel yang diambil di pusat perbelanjaan modern. Tapi, hasil positif ditemukan di pasar-pasar tradisional.

"Laporan dari Wali Kota Cimahi, kegiatan di lokasi perbelanjaan seperti Yogya ini cenderung aman, tidak banyak kasus positif, tapi berbeda dengan pasar tradisional. Itu kenapa kami fokus ke pasar tradisional," ucapnya. 

Selain itu, salah satu RT di Kota Cimahi sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) karena seorang warganya positif Covid-19. Sekitar 177 warga di RT tersebut dites swab dan menjalani isolasi mandiri. Mereka berpotensi terpapar virus corona karena pernah berkontak dengan pasien positif Covid-19.

"Di Cimahi juga ada satu RT jumlah warganya 177 sudah dites. Hasilnya, yang positif, hanya dua orang yaitu di kelurahan Karangmekar. Jadi, warga tidak usah khawatir, tapi sesuai prosedur lingkungannya harus dikarantina mikro," katanya. 


Sementara itu, PD Pasar Bermartabat telah menutup Pasar Sadang Serang selama 14 hari ke depan. Menyusul kemudian Pasar Haurpancuh dan Leuwipanjang.

"Setelah kemarin ada kasus, PD Pasar langsung koordinasi dengan gugus tugas dan mengurus masalah pandeminya bersama Dinas Kesehatan. Namun, perintah Sekda (Sekretaris Daerah) untuk segera ditutup dan sekarang dikoordinasikan dengan pedagang terlebih dahulu," kata Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Pendopo Kota Bandung, Selasa (9/6).

Seperti diketahui, ada sejumlah pedagang yang positif Covid-19. Mereka berasal dari Pasar Haurpancuh sebanyak satu orang, Leuwipanjang (satu orang), dan Sadang Serang (dua orang).  

"Info terkini dari PD Pasar bahwa, Pasar Leuwipanjang satu pedagang positif, hasil dari swab test juga sudah kami laporkan dan ditangani oleh camat beserta tempat tinggalnya. Perlu diketahui yang terpapar itu warga Cibiru," kata Oded.

Terkait pedagang di Pasar Haurpancuh, ia menegaskan bahwa yang terpapar positif Covid-19 adalah pedagang kaki lima (PKL). 

"Itu PKL, saat ini sedang dikondisikan dengan kecamatan dan pihak tertentu. Penegasannya, semua area pasar akan ditutup total. Prosesnya tidak semudah itu. Dinkes masih berkoordinasi," tutur Oded.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Komersil PD Pasar Bermartabat, Panca Saktiadi menyatakan Pasar Sadang Serang ditutup untuk sementara waktu. Hal itu menyusul adanya temuan kasus dua orang yang terdeteksi positif terpapar Covid-19.

Panca menuturkan, temuan dua orang didapat setelah mengikuti rapid test pada minggu lalu. Kemudian didapati hasil reaktif dan dilanjutkan pada pemeriksaan swab test hingga akhirnya diketahui dua orang dinyatakan positif Covid-19. Saat itu juga keduanya langsung menjalani isolasi mandiri.

"Pak wali kota sudah menginstruksikan PD Pasar untuk menutup pasar Sadang Serang. Itu sudah mulai disosialisasikan kepada para pedagang," ucap Panca.

Panca menuturkan, penutupan pasar direncanakan dalam jangka dua minggu ke depan. Dalam rentan waktu tersebut pihaknya berharap bisa melakukan rapid test masal kepada para pedagang di Pasar Sadang Serang.

Selain itu, Panca juga tengah menunggu hasil swab test kedua kepada dua orang yang terpapar Covid-19. Untuk kemungkinan buka dalam waktu cepat sebelum masa inkubasi akan dikoordinasikan kembali, karena pihaknya kini mengutamakan menjaga faktor kesehatan di wilayah Pasar Sadang Serang.

"Kami sambil menunggu hasil swab tes kedua, mudah-mudahan negatif. Kita harapkan semua pedagang di rapid test, kemarin baru 45 orang. Semua bahu-membahu bahwa ini adalah kepentingan bersama, bukan hanya pedagang tapi kepentingan masyarakat luas," katanya.

Panca mengungkapkan, PD. Pasar Bermartabat bekerja ekstra keras berupaya melakukan pelacakan di Pasar Sadang Serang. Hal itu mengingat kondisi di lokasi sekitar pasar yang tidak hanya dihuni pedagang, namun juga berfungsi sebagai terminal dan sangat dekat dengan kawasan pemukiman.

"Kami tidak bisa menyebutkan beberapa pedagang. Tetapi ini juga menyatu sama terminal. Jadi harus kroscek," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan pedagang Pasar Sadang Serang Aris Hermansyah mengaku sangat keberatan dengan pernyataan Oded di berbagai media, yang menyatakan ada satu pedagang di Pasar Sadang Serang positif Covid 19. 

Akibat pemberitaan tersebut, terjadi keresahan di kalangan pedagang dan pembeli yang berimbas terhadap anjloknya omzet pedagang. Alih-alih membeli, pengunjung juga ketakutan berbelanja ke Pasar Sadang Serang.

"Jika benar ada pedagang Pasar Sadang serang yang positif corona, kami akan mengikuti arahan dari Pak wali kota. Meski pasar harus ditutup sampai waktu yang belum ditentukan," kata Aris.

Jika tidak terbukti, pihaknya berharap agar dilakukan klarifikasi oleh Oded dan media, agar Pasar Sadang Serang tetap berjalan normal seperti semula.  (hyg/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER