Jakarta, CNN Indonesia -- Sudut-sudut Terminal Baranangsiang,
Bogor, Jawa Barat masih didekap sepi saat Jagi mulai kembali berjualan, Selasa (9/6) Jagi menjajakan gorengan seadanya ke para sopir
bus yang mulai narik lagi.
Saat matahari meninggi, Jagi memutuskan rehat sejenak. Nasi, sepotong tempe dan sayur sop menemani santap siang pria paruh baya tersebut.
"Gorengan habis, Pak Haji?" sapa seorang kawan kepada Jagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang habis penumpangnya," ucap Jagi sembari tertawa. Lalu ia melanjutkan santap siang sederhananya.
Sudah hampir tiga bulan ia tak berjualan di Terminal Baranangsiang. Sejak 1987, Jagi menjajakan manisan pala kepada para penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Penumpang tujuan Bandung, Garut, dan Tasik, ataupun Cirebon pasti jadi langganannya. Namun saat pandemi virus corona melanda, Jagi kehilangan sumber pendapatan utamanya.
"Biasanya ya alhamdulillah Rp20 ribu sehari bersih. Kemarin dua bulanan total enggak jualan, enggak ada pendapatan," ucap Jagi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/6).
Jagi pun sampai banting setir dengan berjualan oleh-oleh khas Bogor manisan pala. Namun ia rela hanya berjualan gorengan demi tetap menyambung hidup.
Teringat di benak Jagi betapa ramainya Baranangsiang setiap hari. Apalagi saat musim mudik Idul Fitri. Ia bisa panen uang dengan menjual manisan pala ke para pemudik.
Ia berharap Baranangsiang bisa ramai seperti semula. Berakhirnya pelarangan mudik menjadi harapan bagi Jagi untuk kembali mencari penghidupan di terminal ini.
"Kangen juga (keramaian penumpang), soalnya
ngandelin di sini sih," ucap dia.
Sejak virus corona (Covid-19) mewabah di Indonesia, pemerintah membuat sejumlah peraturan untuk menekan laju penularan. Salah satunya adalah larangan mudik lebaran.
Larangan mudik berlaku bagi semua jenis kendaraan mau pun angkutan. Tidak ada yang boleh keluar dari Jabodetabek.
Begitu pula setelah lebaran usai. Orang dari daerah belum bisa langsung datang ke Jabodetabek. Masih ada pembatasan guna mencegah penularan virus corona dari daerah lain.
Terbaru, Kementerian Perhubungan sudah mencabut larangan mudik pada Selasa (9/6). Bus antar kota antar provinsi diprediksi akan kembali kebanjiran penumpang. Hal itu sangat dinanti Jagi. Melihat banyak orang di terminal meski semuanya memiliki kesibukan dan tujuan masing-masing.
Pedagang lainnya, Imas, juga menaruh harap serupa setelah larangan mudik berakhir. Pemilik warung nasi di Terminal Baranangsiang ini sudah menutup warung sejak PSBB diterapkan di Kota Bogor.
Sejak ia membuka warung pada 1987, baru kali ini dagangannya sepi sampai harus tutup sementara. Padahal musim mudik seharusnya jadi saat yang paling menguntungkan baginya.
"Mulai hari ini agak ramai karena mobil sudah pada dibuka, tapi penumpang belum gitu rame. Mudah-mudahan cepat kayak biasa lagi," ucap Imas.
(dhf,bmw/ugo)
[Gambas:Video CNN]