Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pedagang di
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku siap mematuhi protokol kesehatan saat diizinkan kembali buka mulai 15 Juni mendatang. Pembukaan pasar termasuk kelonggaran dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) Transisi yang diterapkan
Pemprov DKI Jakarta.
Pedagang kain di Blog G, Adib (30) salah satunya. Dia siap menyediakan tempat cuci tangan untuk para pembeli yang datang untuk melihat-lihat atau membeli dagangannya.
"Kalau untuk cuci tangan sih mah modal enggak seberapa. Masih bisa siapkan. Tapi kalo beli masker beli berapa lusin mah enggak kuat," ujarnya kepada
CNNIndonesia.
com, Selasa lalu (9/6).
Saat ditemui, Adib belum membuka kembali tempatnya berjualan meski tengah berada di Pasar Tanah Abang. Dia hanya menunggu pembeli yang telah memesan kain lewat aplikasi pesan singkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adib juga mengaku senang ketika Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk membuka kembali kegiatan jual beli di Pasar Tanah Abang. Sebab, sudah 3 bulan terakhir blok tempatnya berjualan ditutup guna mencegah penyebaran virus corona.
"Ya senang banget. Gimana enggak, kan saya bisa dapat penghasilan lagi," kata dia.
 Pedagang kelapa yang berada di Blok G, Pasar Tanah Abang tidak berjanji bisa meminta para pembelinya menjaga jarak satu sama lain karena lapak yang sempit (CNN Indonesia/ Nadhen Ivan) |
Sejak corona mewabah, pendapatan Adib turun 90 persen. Bahkan dia sempat pulang ke kampung halaman. Dia memilih bertani sementara demi mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Pas lebaran pulang kampung. Lagian disini (Jakarta) bisa apa. Dagangan juga kan tutup," kata dia.
Penjual kelapa di lantai dua Blok G Pasar Tanah Abang, Hedi juga mengaku siap menerapkan protokol kesehatan. Hedi akan mengingatkan para pembeli yang datang untuk memakai masker.
Akan tetapi, dia tidak bisa berjanji mengenai protokol menjaga jarak. Lapaknya kecil nan sempit, sehingga sulit untuk mencegah para pembeli agar menjaga jarak satu sama lain.
"Kalau jaga jarak sih mungkin belum tau bisa atau engga. Soalnya kan tempat juga memang sempit," pungkas Hedi.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB Transisi mulai 5 Juni. Sejumlah sektor boleh kembali dibuka secara bertahap. Salah satunya adalah pasar atau pusat perbelanjaan pada 15 Juni mendatang.
Kelonggaran itu bukan berarti kegiatan jual beli bisa dilakukan seperti sebelum virus corona mewabah. Tetap ada pembatasan yang harus dipatuhi. Di antaranya, membatasi jumlah orang, kemudian jaga jarak, memakai masker, serta menjaga kebersihan tempat dagang.
Pemprov DKI Jakarta juga berencana menerapkan skema ganjil genap bagi para pedagang. Artinya pedagang bernomor ganjil hanya boleh buka pada tanggal ganjil, sedangkan pedagang dengan nomor genap hanya boleh buka pada tanggal genap.
(ndn/bmw/ugo)
[Gambas:Video CNN]