Saling Salip Angka Kematian Jatim-DKI Memasuki PSBB Transisi

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 07:37 WIB
Workers move a coffin of a victim of the COVID-19 coronavirus to a burial site at a cemetery in Jakarta on April 15, 2020. (Photo by Bay ISMOYO / AFP)
Ilustrasi pemakaman jenazah yang wafat akibat terinfeksi virus corona (AFP/BAY ISMOYO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19) di Jawa Timur bertambah hingga 553 orang atau 7,78 persen dari total kasus positif di provinsi tersebut pada Kamis (11/6). Jumlah ini bertambah sebanyak 23 orang dari hari sebelumnya, Rabu (10/6), yakni 530 orang.

Angka ini melebihi kasus meninggal di DKI Jakarta sebanyak 537 orang atau 6,20 persen. Jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 di Jakarta bertambah dua orang dibandingkan hari sebelumnya yakni 535 orang.
Ada pun kasus positif di Jatim mencapai 7.103 orang dengan penambahan kasus sebanyak 297 dari hari sebelumnya. Jumlah ini masih lebih rendah ketimbang kasus positif di Jakarta yakni 8.650 orang dengan tambahan kasus 128.

"Besaran angka ini pada beberapa provinsi yang masih cenderung tinggi di antaranya Jatim 297 kasus baru meskipun 112 kasus sembuh," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingginya penambahan kasus kematian Covid-19 di Jatim terjadi di tengah pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi Kota Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
PSBB di tiga wilayah tersebut diketahui sudah berjalan selama tiga tahap dengan PSBB terakhir pada 26 Mei hingga 8 Juni 2020. Sementara PSBB di masa transisi akan berlangsung selama 14 hari ke depan.

Usulan untuk menerapkan PSBB transisi berasal dari tiga kepala daerah di tiga wilayah tersebut, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Faktor ekonomi menjadi pertimbangan untuk tak memperpanjang PSBB dan menggantinya dengan masa transisi.

"Saya khawatir di beberapa area itu kondisi warganya sudah mulai banyak yang mengeluh, mereka tidak bisa mencari makan," kata Risma awal pekan ini.
Usulan untuk menghentikan PSBB itu kemudian dikritik ahli epidemiolog karena kasus corona di Jatim masih tinggi.

Angka kasus corona di Jatim belakangan memang menjadi sorotan lantaran berada di urutan kedua terbanyak setelah Jakarta. Tak jarang, angka tambahan harian kasusnya melampaui Jakarta.

Kota Surabaya bahkan pernah menjadi zona hitam corona karena penambahan kasusnya melonjak. Sebelumnya, ibu kota Jatim itu juga sempat dikhawatirkan menjadi wilayah dengan sebaran corona tertinggi di Indonesia.
(psp/bmw/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER