Tinjau Pasar Lembang, RK Minta Tak Longgarkan Tes Masif Covid

CNN Indonesia
Senin, 15 Jun 2020 02:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan), memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). Menteri Dalam Negeri berkoordinasi dengan Pemerintah Jawa Barat untuk memantau kesiapan penanganan dan pencegahan penyebaran virus Covid-19 salah satunya mengenai stok sembako bagi masyarakat serta kesiapan menjadikan RSHS sebagai rumah sakit khusus Covid-19 apabila terjadi kemungkinan penyebaran secara masif. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/ama.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Lembang, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kedisiplinan protokol kesehatan di pasar harus disertai dengan tes masif risiko infeksi virus corona (Covid-19) secara berkala.

Demikian disampaikan pria yang karib disapa Emil itu kala meninjau penerapan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (14/6).

"Pembatasan pengunjung bisa diatur oleh pengelola pasar. Dan per hari ini pengunjung tidak terlalu padat, saya lihat juga tadi orang duduk untuk makan juga dia sudah mengatur jarak sendiri. Saya titip juga ke Pak bupati agar dua minggu sekali atau sebulan sekali disidak dengan rapid test, supaya tidak kecolongan," kata Emil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil menilai protokol kesehatan AKB di Pasar Panorama sudah berjalan baik. Seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan sebelum masuk area pasar. 

"Hampir 100 persen semua memakai masker. Tadinya ekspektasi saya agak rendah, tapi alhamdulillah luar biasa," ujarnya.

Selanjutnya, Emil pun meminta Bupati Bandung Barat Aa Umbara, dan para pengelola pasar untuk konsisten mengawasi penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan adaptasi new normal.

"Ada pengeras suara untuk terus mengingatkan karena satu atau dua ada yang tidak disiplin. Tinggal musalanya belum tadi, tinggal diatur pakai selotip untuk tanda jaga jarak. Kalau itu sudah semua fasilitas saya kira sudah baik," ucap Emil.

"Untuk pedagang saya imbau pakai sarung tangan, karena ada serah terima uang fisik atau pegang-pegang benda lainnya yang punya potensi yang tidak terkontrol," imbuh mantan Wali Kota Bandung itu.

Sementara itu, Kepala Pengelola Pasar Panorama Lembang Adithya menyatakan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sebulan lalu merujuk pada imbauan pemerintah.

"Kita batasi juga pembatasan operasional sesuai dengan aturan pemerintah. Tapi untuk saat ini, jam operasional sampai jam empat sore dari pagi. Juga kita sediakan ada delapan titik tempat cuci tangan," kata Adithya. 

Dia mengungkapkan terkait protokol pencegahan Covid-19, selama ini Pasar Panorama Lembang telah menerapkan sif berjualan sehingga sekitar 2.000 pedagang di sana tak berdagang secara bersamaan.

"Jadi, untuk pedagang yang basahan itu dari subuh sampai pukul 10 atau 11. Nah, untuk pedagang yang keringan atau pakaian itu dari pukul 9. Jadi, walaupun jumlah pedagang kami ada 2.000 lebih tapi tidak semuanya berdagang dalam satu waktu," kata Adithya.

Selain itu, ia mengatakan jumlah pengunjung pun dibatasi dengan cara pembatasan tempat parkir kendaraan.

"Ketika terlihat di dalam sudah terlalu penuh maka kita akan tutup pintu parkirnya, pembatasan pengunjungnya seperti itu," ujar Adithya. 

Di tempat yang dikelolanya itu, sudah dilakukan tes risiko Covid-19 terhadap 30 persen pedagang. 

"Di pasar kita juga sudah melalui rapid test dan Alhamdulillah dari sampel 30 persen pedagang yang kita tes hasilnya semua negatif. Jadi, penerapan PSBB atau protokol kesehatan yang kita lakukan selama ini cukup efektif," katanya. (hyg/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER