Polres Jakbar Tambah Personel di Mal Jika Warga Tak Tertib

CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2020 05:20 WIB
Petugas keamanan mengenakan masker dan berpelindung wajah saat bertugas di Mal Central Park, Jakarta, Rabu (3/6/2020). CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Metro Jakarta Barat akan menambah jumlah aparat jika pengunjung mal tak tertib mematuhi protokol kesehatan di tengah PSBB masa transisi.

"Konsekuensinya kalau tidak rapi, maka kami menambah jumlah personel untuk awasi karena tentunya kami sangat antisipasi hal itu," ujar Kapolres Jakbar, Audie S Latuheru, seperti dikutip Antara, Selasa (16/6).

Berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), ada 10 mal di Jakarta Barat yang buka di tengah PSBB masa transisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Audie, saat ini setiap mal diawasi kurang lebih 30 personel gabungan TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Mereka ditempatkan di beberapa titik krusial keramaian mal, seperti pintu masuk. Salah satu mal yang menjadi perhatian adalah Lippo Mall Puri yang hanya boleh diisi maksimal 6.000 orang, 50 persen dari kapasitas asli.

"Jadi kalau melebihi 6.000 pengunjung, maka pengunjung yang tidak berkepentingan diharapkan keluar mal agar bergantian dengan yang lain," tutur Audie.

Secara keseluruhan, sebanyak 2.702 personel Polri dan TNI dikerahkan untuk menjaga pusat perbelanjaan atau mal yang mulai beroperasi pada Senin (15/6).

"2.702 personel dan 243 mal yang diamankan untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, kepada CNNIndonesia.com.
Yusri mengatakan bahwa para anggota Polri-TNI itu tak hanya menjaga di luar mal, tapi juga area dalam. Keberadaan aparat tersebut untuk memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Protokol kesehatan itu meliputi pembatasan jumlah pengunjung 50 persen dari total kapasitas serta melakukan aturan jaga jarak fisik di dalam mal.

Selain itu, banyak mal juga menjalankan program 100 persen tidak bersentuhan langsung demi meminimalisir penyebaran virus corona.

Upaya tersebut mencakup menyediakan wastafel cuci tangan otomatis, juga sabun cuci tangan dan hand sanitizer otomatis tanpa sentuh.

[Gambas:Video CNN]

Pembukaan mal ini bagian dari kebijakan PSBB transisi di Jakarta yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selain mal, Anies juga mulai membuka sejumlah tempat lain, seperti rumah ibadah, restoran, hingga tempat wisata.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menyarankan agar pemerintah daerah lebih ketat dalam mengawasi proses kegiatan jual-beli sehingga tak membuat keramaian di mal agar tak terjadi lonjakan kasus ataupun klaster baru Covid-19.

Kasus positif virus corona di Jakarta belum benar-benar turun. Hingga Minggu (14/6), kasus positif virus corona di Jakarta mencapai 8.863 orang, 4.091 di antaranya sembuh dan 571 orang lainnya meninggal dunia. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER