BMKG Waspadai Banjir Rob di Pesisir Utara dan Selatan Jawa

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 02:42 WIB
Warga melintasi banjir air rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/6/2020). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) rob disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan purnama. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Ilustrasi banjir rob. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di wilayah pesisir utara dan selatan Pulau Jawa mewaspadai potensi banjir rob pada 19-21 Juni.

"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana banjir pesisir," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo, dalam keterangan yang dikutip Antara, Rabu (17/6).

Mulyono kemudian menjabarkan bahwa banjir akibat pasang surut air laut itu berpotensi terjadi di wilayah pesisir utara, termasuk Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak hingga beberapa wilayah di pantai utara Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, banjir rob juga berpotensi di sejumlah titik di pesisir selatan Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Sebelumnya, tepatnya pada awal Juni, banjir rob merendam sejumlah daerah di Pulau Jawa, seperti wilayah di pantai utara, termasuk beberapa titik di Banten.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengatakan bahwa pihaknya memantau fenomena banjir rob itu sejak awal Juni.

Fenomena itu terjadi di Kota Tegal, Kota Semarang, Kabupaten Batang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kendal.

Ketinggian muka air di wilayah-wilayah tersebut beragam. Di Kabupaten Kebumen sendiri tinggi muka air akibat rob sekitar 250 sentimeter hingga 600 sentimeter.

(has)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER