Risma Sebut Penularan Covid Banyak Terjadi di Perumahan Elite

CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2020 20:38 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berjalan di dekat mobil laboratorium COVID-19 saat tes cepat (Rapid Test) COVID-19 massal di Lapangan Hoki, Jalan Dharmawangsa, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) telah melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19 terhadap 34.021 orang serta tes usap (Swab Test) COVID-19 terhadap 4.637 orang di Surabaya sejak Jumat (29/5/2020) sampai Sabtu (20/6/2020) sebagai upaya untuk memutus rantai penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut saat ini sekitar 90 persen kenaikan angka positif Covid-19 di Kota Pahlawan berasal dari kawasan perumahan mewah.(ANTARA FOTO/Didik Suhartono).
Surabaya, CNN Indonesia --

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tren kasus positif virus corona di Kota Surabaya, Jawa Timur, belakangan banyak terjadi di kalangan masyarakat berekonomi menengah ke atas. Dia merujuk pada penyebaran Covid-19 banyak terjadi di perumahan-perumahan elite.

"Saat ini [penyebaran Covid-19] di perumahan mewah, yang dihuni masyarakat dengan ekonomi menengah atas," kata Risma, di Surabaya Rabu (1/6).

Risma bahkan menyebut, 90 persen kenaikan angka Covid-19 di Kota Pahlawan berasal dari lingkungan atau kawasan perumahan mewah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi persentase kenaikan kemarin itu rata-rata menengah ke atas, 90 persen di perumahan mewah," ujarnya.

Hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, kata Risma ditemukan ada warga di kawasan perumahan mewah terinfeksi usai bepergian ke luar negeri.

"Kemarin kita cocokkan, ada satu orang ternyata dia perjalanan dari luar negeri," katanya.

Selain itu, Risma masih mendalami kemungkinan lain yang menyebabkan angka penyebaran Covid-19 di perumahan mewah di Surabaya menjadi tinggi belakangan ini.

Ia menyebut, penyebaran Covid-19 di Surabaya sebelumnya banyak ditemukan di kawasan perkampungan dan padat penduduk di Surabaya. Namun kini hal itu berangsur berubah.

Saat ini, kata dia, kasus corona di kawasan perkampungan relatif sudah menurun. Hal itu disebut berkat adanya Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

"Mungkin karena yang ada kampung itu [Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo] turun, jadi dia [kasus kawasan elit] kelihatan," imbuh Risma.

Meski demikian, Risma enggan menyebutkan kawasan perumahan elit mana yang ditemukan banyak mengalami pertambahan kasus baru Covid-19.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menambahkan, banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan di perumahan mewah tersebut diketahui berdasarkan hasil tracing.

Sayangnya, Febri tidak merinci berapa jumlah pasti kasus yang ditemukan di kawasan perumahan mewah tersebut.

"Benar, jadi berdasarkan tracing gugus tugas, akhir-akhir ini diketahui bahwa ditemukan pasien confirm di perumahan-perumahan mewah," kata Febri.

Berdasarkan hasil pelacakan, penularan dan penyebaran Covid-19 di kawasan perumahan mewah bisa terjadi lantaran mobilitas tinggi dan ada warga juga yang baru tiba usai bepergian dari daerah atau negara lain.

"Jadi penularannya itu banyak terjadi dalam perjalanan dari suatu daerah. Hasil tracing yang dilakukan, ada beberapa jawaban dari pasien yang bilang seperti itu," katanya.

Saat ini, kata Febri, pihaknya telah bergerak untuk melakukan pengawasan secara intensif dan meminta warga yang terjangkit Covid-19 melakukan isolasi.

"Kami juga sedang membujuk bagaimana mereka bisa diisolasi secara khusus. Kalau dia OTG kami minta agar mereka bersedia diisolasi di Asrama Haji," ujarnya.

(frd/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER