Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar mengatakan akan membuka kembali aktivitas tambang emas Gunung Botak di Kabupaten Buru, Maluku untuk umum. Djafar mengatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk menghidupkan kembali aktivitas pengelolaan emas di sana.
Kendati demikian, ia tidak merinci kapan rencana pembukaan aktivitas di tambang akan kembali normal.
"Dalam koordinasi, Inshaallah ke depan pekerjaan pengelolaan tambang emas di Gunung Botak bisa dibuka dan berjalan baik sesuai prosedur," ucap Djafar saat meninjau pos TNI/Polri di lokasi tambah Gunung Botak, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambah emas yang sempat menjadi sumber mata pencaharian bagi sekitar 50 ribu orang itu sempat ditutup pada 2015 lalu oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Maluku.
Aktivitas tambah emas yang dimulai pada 2011 dihentikan setelah ditemukan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan bahan kimia lain yang memicu pencemaran aliran sungai Anahoi yang bermuara ke Teluk Kailey.
Djafar mengatakan awal pemicu permasalahan penambahan akibat kesalahan pengelolaan sehingga memicu kericuhan dan mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.
Saat ini pos penjagaan pengamanan di area penambangan dikawal oleh sembilan personel Kodim 1506 Namlea, sembilan personil Brimob kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, dan sembila personil DIT Sabhara Polres Namlea.
Djafar mengatakan kedatangannya untuk melihat pengamanan pasca ditutup pada lima tahun silam.
"Tadi disampaikan Dandim 1506 Namlea dan Kapolres Pulau Buru kepada saya, bahwa kalau kita sudah lama tidak menjenguk rekan-rekan anggota TNI dan Polri yang bertugas di sana," ujarnya.
(sai/evn)