Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan belum ada bukti pasti yang menunjukkan penyebaran virus corona lewat udara atau airborne.
Hal ini terkait pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengonfirmasi penyebaran virus corona melalui udara.
"Penelitian tentang penularan melalui udara terus meningkat tapi buktinya tidak pasti," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (9/7).
Meski demikian, Wiku tak menampik penularan virus melalui udara dapat terjadi dalam kondisi yang penuh sesak, saling berdekatan, dan kondisi ventilasi yang buruk. Namun ia menegaskan berbagai bukti itu perlu dikumpulkan untuk kemudian dianalisis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konteks Covid-19, lanjut Wiku, penularan melalui udara mungkin terjadi dalam prosedur pengobatan yang menghasilkan aerosol (partikel padat yang ada di udara maupun tetesan cairan).
Kondisi seperti ini dapat ditemui di antaranya dalam proses intubasi endotrakeal atau prosedur medis memasukkan alat bantu napas tabung ke dalam tenggorokan melalui mulut atau hidung.
Kemudian endoskopi atau prosedur pemeriksaan menggunakan alat endoskop untuk melihat organ tubuh, open suction atau metode yang mengharuskan pasien melepaskan ventilator, hingga proses pemberian CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau teknik pemberian napas buatan.
"Jadi penularan melalui udara dimungkinkan dalam keadaan dan pengaturan tertentu ketika prosedur pengobatan yang dilakukan menghasilkan aerosol," jelasnya.
![]() |
Untuk itu, Wiku mengatakan, WHO terus merekomendasikan agar petugas medis atau siapa pun yang membawa pasien Covid-19 menghindari droplet atau cairan dan kontak dekat dengan pasien tersebut.
"Rekomendasi ini konsisten dengan pedoman umum lainnya termasuk yang dikembangkan oleh European Society of Intensive Medicine (organisasi nonprofit di bidang kesehatan) dan digunakan juga di Australia, Kanada, dan Inggris," ucap Wiku.
Di sisi lain, menurut Wiku, WHO terus mendorong penelitian tentang penularan melalui udara bersama ahli dari berbagai bidang. Ia menuturkan WHO juga tengah berusaha membuat jurnal ilmiah yang merangkum informasi terkini terkait penularan virus corona yang akan dirilis dalam beberapa waktu ke depan.
"WHO juga akan membuat ringkasan ilmiah tentang penularan melalui transmisi udara yang akan segera dirilis," tuturnya.
WHO sebelumnya telah mengonfirmasi penyebaran virus corona melalui udara. Pernyataan ini dikeluarkan setelah sebuah publikasi yang ditandatangani oleh 239 ilmuwan yang mendesak WHO untuk lebih terbuka soal penyebaran virus yang mungkin berasal dari tetesan cairan yang mengambang di udara.
(psp/pmg)