Lika-liku Gibran dan Purnomo Berebut Tiket Pilkada Solo PDIP

CNN Indonesia
Minggu, 19 Jul 2020 12:21 WIB
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/pras.
PDIP resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020 setelah terlebih dulu ditolak oleh DPC. (Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka, putra pertama Presiden Joko Widodo, untuk maju sebagai calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.

Gibran dipasangkan dengan Teguh Prakosa pada Pilwalkot Solo 2020. Tapi jalan dan proses politik ini tak lempang.

Pengumuman diusungnya Gibran disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersamaan dengan pengumuman 45 pasangan calon yang akan diusung dan didukung PDIP pada Pilkada serentak 2020, Jumat (17/7) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai pengumuman itu, Gibran mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, rekomendasi ini merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab bagi dia untuk memenangkan Pilkada.

"Saya bersyukur dan haturkan terima kasih kepada Ketua Umum Megawati atas rekomendasi yang diamanahkan kepada saya untuk calon wali kota Surakarta 2020," ucap Gibran.

Niat Gibran maju di Pilkada Solo sempat menjadi polemik di internal PDI Perjuangan. DPC PDIP awalnya mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa untuk maju di Pilkada.

Pasangan tersebut mendapat dukungan bulat melalui penjaringan internal partai secara tertutup.

[Gambas:Video CNN]

Ketika pasangan Purnomo-Teguh menunggu rekomendasi dari DPP, Gibran pun mengutarakan niat untuk mencalonkan dari PDIP. DPC menolak keinginan Gibran dengan alasan pendaftaran calon kepala daerah sudah ditutup.

Gibran kemudian mendaftar melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah, hingga akhirnya rekomendasi DPP PDIP jatuh ke tangan Gibran sebagai Walikota dan Teguh sebagai Wakilnya.

Terkait pupusnya pengusungan di helatan politik tersebut, Purnomo mengklaim sudah tahu hal tersebut saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis (16/7), satu hari sebelum pengumuman resmi dari DPP PDIP. Ia mengaku tak kaget dengan keputusan DPP menunjuk Gibran.

Menurut dia, selain lebih muda, status Gibran sebagai putra Presiden dianggap memiliki posisi tawar yang cukup kuat.

"Lha, saya gimana lagi? Ya enggak apa-apa, wong dari dulu saya sudah menduga ke arah situ, tho," ungkap dia, Kamis (16/7).

Saat pertemuan dengan Jokowi tersebut, Purnomo mengaku sempat ditawari mengisi jabatan di pemerintahan pusat. Namun kata dia, permintaan itu bukan bersifat transaksional.

"Itu hanya kemungkinan-kemungkinan saja, bukan tawaran. Saya masih cinta dan bangga dengan Kota Solo. Kalau harus ke Jakarta ya enggak lah," ucap dia.

Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kanan) berjabat tangan dengan pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (tengah) dan Teguh Prakosa (kiri) usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan penjaringan calon Wali Kota Solo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (10/2/2020). Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Gibran Rakabuming Raka dan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai bakal calon Wali Kota Solo pada Pilkada Solo tahun 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj. *** Local Caption *** Achmad Purnomo-Achmad Purnomo sempat mengaku kecewa lantaran batal diusung sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020. Tapi ia juga tak mau larut dan mengutarakan niat untuk kemungkinan pensiun dari dunia politik. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Usai gagal mendapat rekomendasi dari PDIP untuk Pilkada tahun ini, Purnomo mengaku juga sempat kecewa. Meski begitu, ia tak mau terlalu larut.

Purnomo juga membuka kemungkinan untuk pensiun dari dunia politik usai gagal mendapatkan rekomendasi.

"Ya mungkin saya akan menarik diri dari politik, seperti saya ini mungkin kurang cocok di politik," kata dia.

(ygi/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER