Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menggabungkan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) antara sekolah negeri dan swasta. Rencana ini muncul usai kisruh PPDB tahun ajaran 2020/2021.
"Kita bayangkan PPDB negeri dan swasta jadi sebagai satu kesatuan, policy-nya pun terintegrasi, sehingga warga Jakarta punya opsi semuanya. Tentu ini tidak akan sederhana," kata Anies dalam rapat pimpinan yang dikutip melalui saluran resmi Pemprov DKI di Jakarta di Youtube, Senin (20/7).
Anies mengatakan, Dinas Pendidikan DKI harus juga mengayomi sekolah swasta di wilayah ibu kota. Menurutnya, selama ini terjadi ketimpangan antara sekolah swasta dan negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berharap kisruh PPDB Jakarta 2020 menjadi momentum merombak pendidikan di sekolah swasta.
"Jadi tahun ini kalau bisa adalah tahun reform total untuk pendidikan swasta. Tahun ajaran depan kita sudah bisa mengatur perpindahan antar jejang sebagai satu kesatuan," ujarnya.
Anies menyebut minat peserta didik untuk belajar di sekolah negeri cukup tinggi. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan minat belajar di sekolah swasta.
![]() Gerombolan orang tua yang tergabung dalam Gerakan Emak dan Bapak Peduli Pendidikan dan Keadilan (GEPRAK) menyemut di depan Balai Kota Jakarta menyuarakan kritik soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020, Selasa, 23 Juni 2020. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghapus aturan usia pada PPDB DKI Jakarta, karena banyak yang anaknya tak lolos ke SMP dan SMA yang dituju. CNN Indonesia/Safir Makki |
Menurutnya, masyarakat memilih sekolah negeri karena tak ada uang pangkal dan kualitas pendidikannya masih lebih mumpuni dibanding sekolah swasta.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu juga sadar mewujudkan rencana tersebut bukan perkara mudah. Namun jika berhasil, para peserta didik akan memiliki banyak pilihan sekolah.
Selain itu, kata Anies, kualitas pendidikan di ibu kota juga bisa merata. Menurutnya, jika nantinya kepala sekolah swasta diberikan pelatihan manajemen sekolah dan pendidikan, kualitas sekolah tersebut bisa meningkat 26 persen.
"Untuk ke depan, persiapan improvement kualitas sekolah swasta sekaligus. Improvement kepala sekolah itu bisa naik (meningkatkan kualitas) 26 persen," katanya.
(dmi/fra)