Pemerintah Ubah Informasi, Kawalcovid19 Cemas Publik Abai

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2020 06:26 WIB
Relawan KawalCovid19.id Elina Ciptadi cemas publik jadi abai terhadap corona karena pemerintah kini hanya menyampaikan narasi positif.
Foto ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Relawan yang juga pencetus KawalCovid19.id Elina Ciptadi menilai masyarakat berpotensi menjadi lebih abai terhadap penularan virus corona (Covid-19) karena pemerintah kini cenderung hanya menyampaikan narasi positif.

Hal itu ia katakan sebab pemerintah sudah tidak lagi mengumumkan perkembangan kasus harian Covid-19. Sebelumnya perkembangan kasus harian disampaikan setiap hari melalui akun Youtube BNPB oleh juru bicara pemerintah.

"Yang banyak keluar sekarang itu kan narasi positif, kami khawatirkan membuat masyarakat tidak waspada, jadi menggampangkan," kata Elina dalam Secret at Newsroom CNNIndonesia.com, Kamis (23/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Elina, tidak mengumumkan kasus harian bukanlah sebuah masalah besar. Namun pemerintah harus transparan dalam memberikan data dan informasi terbaru mengenai Covid-19.

Hal yang tidak kalah penting adalah komunikasi risiko saat menanggulangi bencana atau pandemi. Komunikasi risiko kini diinformasikan secara berkala setiap minggunya oleh Satuan Tugas Covid-19.

"Yang penting buat kami komunikasi risikonya itu tetap jalan, tidak ada konferensi persnya pun jika ada update data laporan [analisis] tidak apa-apa, sekarang kan seminggu sekali konferensi pers, nah kita beri kesempatan saja semoga informasinya lebih jelas," jelas Elina.

Elina mengatakan saat ini Indonesia juga membutuhkan data yang lebih lengkap mengenai terkait Covid-19.

Ia berharap pemerintah daerah menginformasikan data terkait pasien Covid-19 sedetil mungkin. Mulai dari berapa jumlah tes harian, hingga jumlah suspek yang sedang dipantau dan telah selesai diisolasi.

Menurutnya, data ini penting untuk mengetahui karakteristik virus corona di Indonesia. Selama ini, pemerintah hanya mendapatkan informasi dari data atau penelitian luar negeri.

"Kami harap pemerintah di tiap daerah mengungkap data berapa orang yang telah dites, berapa suspek yang diisolasi, berapa yang sudah selesai diisolasi, karena ini untuk melihat wajah Covid-19 di Indonesia," kata Elina.

(mln/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER