Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi penghormatan terakhir pada Taka (43), seorang petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menjadi korban tabrak lari hari ini, Kamis (23/7). Anies ikut salat jenazah bersama para kerabat korban.
Anies mendatangi Masjid Jami Al-Ihsan, Kelapa Gading Barat, sekitar pukul 12.10 WIB untuk ikut dalam prosesi pemulasaran terhadap jenazah Taka. Bukan hanya ikut salat jenazah, Anies juga turut mengangkat keranda yang membawa jenazah Taka bersama sejumlah warga lain.
Tindakan Anies kemudian diunggah di akun Facebook dan Instagram pribadinya beberapa saat kemudian disertai foto saat ia mengangkat keranda. Anies juga menyertakan sajak dalam unggahannya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hai kau Pengecut...!!
Dari persembunyianmu, kau buka berita-berita online. Carilah berita soal petugas PPSU Jakarta.
Lalu...
Lihatlah wajah Cantika, bayi 3 bulan, ia kini yatim...
Lihatlah wajah anak Melati, ia kini yatim
Lihatlah wajah istrinya, ia kini janda
Mereka adalah istri dan anak dari petugas kebersihan yang kau hajar dengan motormu tadi pagi. Dia terkapar, tak lagi bernyawa. Dan kau ngacir... lari!!
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dalam unggahannya mengatakan Taka kini meninggalkan istri dan anak balita yang masih berusia tiga bulan. Anies lalu menulis dengan nada marah terhadap pelaku yang menurut dia tidak bertanggung jawab.
Dia menyebut pelaku yang menabrak Taka seperti tak pernah diajari tanggung jawab oleh keluarganya. Menurut Anies, pelaku sama saja mempermalukan diri sendiri dan keluarganya.
"Bukan cuma lepas tanggung jawab, kau menghina diri sendiri. Menghinakan Ibumu, orang tuamu. Seakan ibumu, ayahmu tidak pernah mendidikmu soal tanggung jawab," tulis Anies.
Anies juga menceritakan kondisi istri Taka yang tak berhenti mengeluarkan air mata atas kepergian suaminya. Bahkan tangis tetap tak bisa dihentikan hingga istri Taka berangkat ke Indramayu, Jawa Barat tempat Taka akan dimakamkan.
"Bayi itu terus menerus senyum, tidak ada suara tangis darinya; seakan menghibur ibunya yang sedang runtuh perasaannya, menghibur kakaknya yang sedang duka tak terbatas. Bayi itu dinamai ayahnya: Cahaya Cantika. Bayi itu kelak hanya bisa lihat foto ayahnya," lanjut Anies.
Anies mengatakan bahwa Taka adalah petugas PPSU yang telah bekerja keras. Saban jam 3 pagi, ia pergi meninggalkan rumah untuk melakukan tugasnya, yakni membersihkan jalanan di saat warga Jakarta lain masih terlelap.
"Hai Kau penabrak lari... Datangi kami, laporkan diri. Ambil tanggung-jawab. Mintalah maaf dari keluarganya dan ampun dari-Nya. Lalu, hadapi hukum dan pengadilan di tanah ini. Semoga itu bisa meringankan bebanmu," tulis Anies.