Bekasi Izinkan Empat Sekolah Belajar Tatap Muka

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2020 03:44 WIB
Pemkot Bekasi mengizinkan empat sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
Situasi sekolah Victory Plus Bekasi, Jawa Barat yang menggelar kegiatan pembelajaran secara tatap muka saat tahun ajaran baru, Senin (12/7). (CNN Indonesia/ Michael Josua)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengizinkan empat sekolah menggelar proses belajar mengajar secara tatap muka di masa adaptasi tatanan hidup baru (ATHB) atau new normal yang diterapkan hingga 2 Agustus 2020 mendatang.

Keputusan itu resmi berlaku usai Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto ikut menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi dan Dewan Pendidikan Kota Bekasi tentang Role Mode Pembelajaran Adaptasi secara Tatap Muka pada satuan pendidikan dalam tatanan hidup baru masyarakat Produktif, Aman Covid-19 di Kota Bekasi, Senin (27/7).

"Kita sudah tandatangani MOU tentang sekolah role model. Kita berharap kepada yang ditetapkan ini harus berpegang SKB 4 Menteri dan utamanya menyiapkan perangkat protokol kesehatan," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi dalam keterangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai nota kesepakatan itu, empat sekolah itu tercatat yakni, SMPN 02, Al-Azhar, Victory dan SDN 06 Pekayon Jaya. Menurut dia, keempat sekolah ini telah melakukan simulasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal itu.

Ali meminta kepada keempat sekolah itu agar memastikan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, pihak sekolah kata dia juga harus mensosialisasikan hal itu kepada orang tua atau wali siswa agar tak ada kekhawatiran terhadap anak-anaknya.

"Penyataan orang tua kesiapan putra putrinya untuk sekolah tatap muka. Protokol harus dipenuhi sekolah role model dan menjadi contoh model buat sekolah lain sehingga rasa was-was kepada sekolah sedikit berkurang sepanjang mengikuti protokol kesehatan," ungkap Ali.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto mengungkapkan sejumlah persoalan yang selama ini dihadapi selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal itu antara lain berkaitan dengan, kemampuan pendampingan orang tua hingga prasarana penunjang seperti gawai dan kuotan.

Tri mencatat, sejumlah persoalan itu banyak dihadapi siswa maupun orang tua selama PJJ. Ardhi juga mengakui bahwa kemampuan Pemkot Bekasi memfasilitas kebutuhan itu masih terbatas.

"Kemampuan pemerintah menyiapkan WiFi masih terbatas. Kelurahan Jati Rahayu menyiapkan kantor lurah untuk pembelajaran bersama. WiFi yang ada satu tolak ukur dibuka seluasnya fasilitasi warga yang kesulitan dan untuk kuota juga menjadi persoalan," katanya.

Sementara itu, Pemkot Bekasi diketahui telah memberlakukan adaptasi tatanan hidup baru (ATHB) atau new normal sejak 3 Juli sampai 2 Agustus 2020 mendatang.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 300/ Kep.396-BPBD/ VII/ 2020 Tentang Adaptasi Tatanan Hidup Baru Masyarakat Produktif Aman Covid-19 di Kota Bekasi.

"ATHH menyinergikan aspek kesehatan sosial dan ekonomi yang pemberlakuannya mulai tanggal 03 Juli 2020 sampai dengan 2 Agustus 2020," kata Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, dalam keterangannya Jumat (3/7).

(thr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER