Tiga Anggota DPRD Buton Tengah Positif Corona Hilang Jejak

CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2020 23:47 WIB
Tiga anggota DPRD Buton Tengah terakhir melakukan perjalanan ke Kota Makassar pada 26 Juli lalu. Namun, tak ada kabar lagi setelah diketahui positif corona.
Tiga anggota DPRD Buton Tengah yang positif virus corona tak diketahui keberadaannya hingga hari ini. Ilustrasi (ANTARA FOTO/FENY SELLY)
Kendari, CNN Indonesia --

Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Tengah yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) tak diketahui keberadaanya. Satuan Tugas Covid-19 Buton Tengah kesulitan mengetahui lokasi ketiga wakil rakyat tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Buton Tengah, Saharuddin menyatakan sudah beberapa kali menghubungi telepon seluler ketiga anggota dewan itu, namun tak diangkat. Terakhir mereka melakukan perjalanan dinas ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 26 Juli.

"Kita masih kontak, dan kami belum dapat (mengetahui keberadaannya)," kata Saharuddin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saharuddin mengaku mendapat informasi dari Sekretaris DPRD Buton Tengah, bahwa dua anggota dewan sudah tiba di Kota Baubau. Ia belum mengetahui pasti lokasi keberadaan dua anggota DPRD tersebut.

"Sejauh ini, belum ada juga informasi dari KotaBaubau," ujarnya. 

Namun, Saharuddin mendapat informasi yang berbeda dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Kota Baubau bahwa ketiga anggota dewan itu belum datang dari Makassar.

"Informasi dari KKP di manifest pesawat tidak ada daftar nama mereka pulang, tidak tahu lewat apa mereka ini. Kami juga bingung. Kalau lewat mobil langsung tidak mungkin," katanya.

Saharuddin menyatakan masih terus mencari informasi terkait keberadaan tiga anggota DPRD Buton Tengah. Menurutnya, tiga wakil rakyat ini seharusnya terbuka agar gugus tugas mudah mengevakuasi dalam mencegah penularan virus corona.

"Harusnya saling pengertian saja," ujarnya.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh CNNIndonesia.com, tiga anggota dewan itu adalah Hasiri (62), Hendi Syafrini (28) dan Rosmaya (47). Berdasarkan pantauan manifest pesawat maupun Kapal Pelni tak ada nama ketiga anggota dewan tersebut.

Infografis Mendedah 100 Ribu Kasus Corona di IndonesiaFoto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Infografis Mendedah 100 Ribu Kasus Corona di Indonesia

Diduga Bohong

Koordinator Wilayah Baubau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari, Ricky Astria menyatakan ketiga anggota dewan itu berangkat dari Bandara Beteoambari Baubau menuju Makassar, Sulawesi Selatan, pada 26 Juli 2020.

Mereka mengantongi hasil rapid test non-reaktif yang diterbitkan Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau.

"Banyak yang katakan mereka sudah di Baubau, tapi kami yakin belum tiba di sini. Kami terus pantau sejak mereka berangkat dan beberapa penerbangan dan Pelni yang masuk Baubau," kata Ricky kepada CNNIndonesia.com.

Ricky menyebut ada penerbangan dari Makassar ke Kota Baubau pada 27 Juli dan 28 Juli lalu. Berdasarkan manifest yang mereka terima, tak ada nama tiga anggota DPRD Buton Tengah yang hilang kabar tersebut.

Menurut Ricky, pihaknya juga telah bersurat kepada KKP Makassar, maskapai penerbangan dan Pelni untuk tak membawa tiga anggota DPRD Buton Tengah itu.

"Jadi kemungkinan bohong kalau sudah ada di Baubau. Kami sudah blacklist namanya. KKP Makassar juga sudah pantau," ujarnya.

Ricky menyesalkan perbuatan tiga wakil rakyat ini yang berpotensi menjadi sumber penularan baru virus corona. Menurutnya, tiga anggota dewan ini seharusnya melapor ke Dinas Kesehatan Makassar jika mengetahui status mereka sudah terinfeksi virus corona.

"Ini bisa berbahaya kepada orang banyak. Sudah tahu reaktif, masih berangkat," katanya.

(pnd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER