PPP Respons Din Syamsuddin Gagas Koalisi Selamatkan Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2020 15:54 WIB
PPP menyatakan Din Syamsuddin punya hak membentuk wadah politik. Namun, untuk jadi kekuatan politik, koalisi Din harus lebih dulu menjadi partai politik.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Wasekjen) PPP Achmad Baidowi merespons langkah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Menurutnya, Din Syamsuddin memiliki hak politik membentuk sebuah wadah untuk menyampaikan aspirasi. Namun, dia menyatakan, KAMI hanya memiliki pengaruh di tengah masyarakat dari sisi kekuatan moral.

"Terkait gerakan Din Syamsudin yang membuat koalisi. Hal Itu hak politik beliau-beliau sebagai tempat atau wadah menyampaikan aspirasi. Sebagai gerakan moral sah-sah saja dilakukan, asal masih dalam koridor konstitusi," kata sosok yang akrab disapa Awiek itu kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awiek melanjutkan, KAMI harus berpartisipasi lewat pemilihan umum (pemilu) lebih dahulu bila ingin menjadi sebuah kekuatan politik.

Dia pun mengingatkan bahwa Pemilu 2019 telah melahirkan anggota legislatif yang sah dan konstitusional untuk melakukan pengawasan terhadap pemerintah maupun menjadi gerakan politik untuk membuat keputusan.

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan bahwa Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh yang mengatasnamakan perwakilan masyarakat peduli masa depan negara dan bangsa mendeklarasikan berdirinya KAMI di Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8) siang.

Para tokoh dan aktivis yang hadir dalam acara itu antara lain Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka'ban, Said Didu, Refly Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani, serta Adhie M Massardi.

Turut hadir juga dalam acara itu Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.

(mts/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER