Psikolog UI Usul Kampanye Masker Lebih Prioritaskan Laki-laki

CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2020 01:59 WIB
Laki-laki disebut lebih rentan tertular virus corona ketimbang perempuan, sehingga perlu jadi sasaran utama kampanye penggunaan masker.
Penerapan protokol kesehatan di kawasan TMII Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan kampanye penggunaan masker semestinya lebih ditujukan kepada laki-laki atau male friendly dibanding perempuan. Sebab, menurutnya, penyebaran virus corona (Covid-19) lebih banyak terjadi pada laki-laki.

"Faktanya dari studi di seluruh negara, dari jumlah yang terinfeksi selalu persentasenya 50-60 persen itu laki-laki, sehingga yang kita perlukan itu kampanye male friendly bukan women friendly," kata Hamdi dalam siaran YouTube di kanal BNPB, Senin (24/8).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil temuannya, laki-laki lebih cuek terhadap protokol kesehatan ketimbang perempuan. Sikap itu membuat laki-laki seringkali laki-laki mengabaikan penggunaan masker atau jaga jarak di tempat umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara kognitif, tambah Hamdi, persepsi laki-laki terhadap risiko penularan Covid-19 juga lebih rendah dibanding perempuan. 

"Perempuan itu jauh lebih takut, dan lebih care dibanding laki-laki," ucap Hamdi.

Ada pula faktor budaya yang menyebabkan penularan lebih tinggi kepada laki-laki. Yakni budaya maskulinitas yang membuat stigma bahwa laki-laki perkasa tidak akan tertular Covid-19, sehingga kaum laki-laki jauh lebih tidak takut tertular.

"Padahal ini keliru, virus ini tidak memandang feminin atau maskulin, sehingga semestinya ada perhatian lebih ke laki-laki karena lebih careless," kata Hamdi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana melibatkan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam kampanye penggunaan masker.

Jokowi yakin kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam PKK akan lebih efektif mengkampanyekan penggunaan masker untuk mencegah penularan.

"Kalau ibu-ibu siap, PKK ini efektif untuk door to door urusan masker. Urusan perubahan perilaku harus betul-betul kita lakukan dengan komunikasi di TV, medsos, dan lain-lain secara masif dalam dua minggu ini dengan cara yang berbeda," ucapnya pada awal Agustus ini.

(mln/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER