Polisi menyelidiki insiden tenggelamnya dua siswa SMP saat berenang di lubang bekas tambang, Desa Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada Minggu (6/9).
"Ada [penyelidikan], kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kapolsek Long Ikis AKP Tatok Tri Haryanto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/9).
Ia tak menyebutkan jumlah total saksi yang telah diperiksa. Tatok hanya mengatakan penyidik sudah meminta keterangan dari teman-teman korban yang turut ikut berenang saat insiden terjadi serta warga setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah insiden ini, Totok mengungkapkan kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Nanti kalau sudah lengkap saya gelar perkara. Untuk menentukan tindak lanjut penyelidikan," kata Tatok.
"Untuk mengarah ke kesimpulan, kami belum," pungkas dia.
Sebagai informasi, insiden tersebut terjadi di sekitar tempat rekreasi Danau Biru, wilayah Kabupaten Paser. Ketika itu, kedua korban, MRS (15) dan MAPS (14) bersama dengan tiga teman lainnya hendak berwisata.
Sekitar pukul 15.00 WITA, kedua korban berenang dan mencoba untuk mengambil sebuah rakit di danau tersebut untuk di bawa ke pinggir. Rakit yang hendak diambil kedua korban berada di tengah danau.
Beberapa saat kemudian, dua orang teman korban menghampiri rakit tersebut. Namun, saat di tengah jalan, salah seorang teman korban kehabisan nafas dan kelelahan.
"MRS, MAPS dan MI mencoba menolong tanpa alat pelampung. Sehingga terjadi tarik menarik, MRS dan MAPS tenggelam dan tidak tertolong," ujar Koordinator JATAM Nasional, Merah Johansyah saat dihubungi untuk menerangkan kronologis kejadian, Senin (7/9).
![]() |
Kedua korban, MRS dan MAPS baru berhasil ditemukan oleh tim gabungan sekitar pukul 17.30 WITA.
Sementara, Kepala Dinas pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Yusuf Sumako mengatakan lubang bekas tambang yang disebut Danau Biru itu tak masuk dalam destinasi wisata di Kabupaten Paser.
"Kami klarifikasi danau biru itu adalah eks tambang batu bara, saya belum tahu perusahaannya apa. Dan eks tambang itu belum juga masuk objek pariwisata unggulan kami," kata Yusuf kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/9).
(mjo/arh)