Akumulasi kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 200.035 orang per Selasa (8/9). Dari angka akumulatif tersebut sebanyak 142.958 dinyatakan sembuh dan 8.230 meninggal dunia.
Sementara itu, berdasarkan data yang dikutip dari situs Kemenkes, jumlah suspek per hari ini di Indonesia ada 90.052, dan jumlah spesimen yang telah diperiksa selama 24 jam terakhir ada 32.643
Sehari sebelumnya, Senin (7/9), jumlah akumulasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 196.989. Jumlah tersebut bertambah 2.880 kasus baru dibanding hari sebelumnya, Minggu (6/9). Dari jumlah kumulatif tersebut, sebanyak 140.652 orang dinyatakan sembuh dan 8.130 orang lainnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret lalu, pasien positif di negeri ini justru cenderung menunjukkan tren peningkatan. Dalam sebulan pada Agustus lalu saja, kasus positif terakumulasi 66.420 kasus.
Kasus positif Covid-19 bahkan bertambah sekitar 2.000-3.000 kasus dalam 24 jam selama beberapa hari terakhir. Total kasus konfirmasi positif Covid-19 pada pekan awal bulan ini sebanyak 19.313 kasus.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memperbaiki ketimpangan jumlah tes Covid-19 di sejumlah daerah. Menurutnya, terdapat provinsi yang memiliki jumlah pengetesan sangat tinggi, namun ada pula provinsi yang jumlah tesnya masih rendah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu juga memperingatkan tiga klaster penularan virus corona yang perlu diwaspadai. Hal ini menyusul jumlah kasus positif covid-19 yang terus meningkat dari ketiga klaster, yakni klaster perkantoran, keluarga, dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Soal klaster Pilkada, Jokowi memberikan sorotan tersendiri. Jokowi menyayangkan masih ada deklarasi paslon yang mendaftar ramai-ramai hingga menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Jokowi pun menegaskan proses pilkada yang menimbulkan kerumunan harus dihindari untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk itu, penting bagi seluruh warga maupun penyelenggara pilkada mematuhi protokol kesehatan.
Untuk diketahui, tahapan pilkada telah dimulai dengan pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah pada Jumat (4/9)-Minggu (6/9) lalu. Pada hari pertama pendaftaran, sejumlah pasangan di daerah beramai-ramai melakukan konvoi. Tak sedikit dari mereka yang juga menghadirkan kerumunan.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga terlihat menimbulkan kerumunan saat mendaftar ke KPU dalam pemilihan calon wali kota Solo. Menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang menjadi bakal calon Wali Kota Medan juga serupa karena muncul kerumunan saat pendaftaran. PDIP sebagai partai pengusung kedua calon tersebut menilai bahwa kerumunan yang timbul itu merupakan ekspresi gembira dari pendukung kepada dua kerabat presiden tersebut.
Lihat juga:Rem Blong Pemerintah di Tanjakan Corona |