DPRD DKI Akan Prioritaskan Pembahasan Lahan Makam Covid-19

CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2020 23:53 WIB
Komisi D DPRD DKI Jakarta akan memprioritaskan masalah lahan makam untuk jenazah pasien Covid-19 dalam pembahasan APBD Perubahan 2019.
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. (Antara Foto/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi D DPRD DKI Jakarta akan memprioritaskan masalah lahan makam untuk jenazah pasien Covid-19 dalam pembahasan APBD Perubahan 2019.

"Saya kira sih dalam waktu dekat akan ada pembahasan untuk APBD Perubahan yang mana kita bisa prioritaskan," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh saat dihubungi, Selasa (8/9).

Nova menjelaskan bahwa ia bakal mendorong DKI untuk mendata lahan tempat pemakaman umum (TPU). Jika benar tak ada tempat tersisa untuk jenazah pasien Covid-19, maka dewan akan mendorong untuk pembelian lahan kepada eksekutif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, kalau sudah ada keterbatasan (lahan), kita perlu membeli lahan lagi untuk persiapan ke depan kalau memungkinkan, karena COVID-19 ini enggak tahu berhenti kapan," ucap Nova.

Ia kemudian berkata, "Artinya, dimasukkan juga ke anggaran penanganan COVID-19. Makanya tadi saya bilang diinventarisir dulu, tapi kalau enggak ada lahan, ya terpaksa dong menyediakan lahan lagi."

Nova mengatakan bahwa salah satu kawasan yang bisa diperiksa ialah TPU yang bukan milik pemerintah di dekat TPU Rangoon. Jika memungkinkan, DKI bisa membeli lahan tersebut.

"Kita mau lihat dulu lahannya masih kosong enggak di belakangnya. Kalau tidak beli, kita alokasikan ke arah sana yang sudah ada alokasi lahan di situ. Kaya di Pondok Ranggon itu kan di depannya TPU umum, di belakangnya untuk COVID-19," katanya.

Isu ini menjadi perhatian setelah salah satu petugas administrasi TPU Pondok Ranggon, Jayadi, mengatakan bahwa makam khusus jenazah dengan protokol Covid-19 di sana hanya tersisa sekitar 1.100 lubang makam.

Sementara itu, jumlah jenazah yang dimakamkan terus meningkat dalam sepakan terakhir, dan mencapai rekor pada Sabtu (5/9) lalu dengan 37 jasad dalam sehari.

Jayadi menyebut bahwa sejak dibuka per 13 Maret, TPU Pondok Ranggon memakamkan rata-rata 20 jenazah dengan protokol Covid-19 dalam sehari.

Hingga hari ini, total 2.000 jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon. Pihaknya juga masih terus melakukan prosesi pemakaman untuk menghabiskan sisa lahan.

"Kalau untuk masalah lahan sih, itu kan tergantung dari dinas ya. Kalau sudah lebih, mungkin pindah. Lokasinya, saya juga enggak tahu," ujar Jayadi kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/9). 

(dmi/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER