Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan tempat khusus di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) untuk perawatan pasien tanpa gejala Covid-19.
"Kami mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menyiapkan fasilitas tambahan berupa Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) untuk menampung pasien Covid-19," kata Ketua Fraksi NasDem, Wibi Andrino kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/9).
Wibi menerangkan GOR bisa menjadi solusi mengingat kapasitas tempat tidur untuk menangani Covid semakin menipis. OTG, kata dia, bisa melakukan isolasi mandiri agar bisa berfokus tanpa penyembuhan tanpa harus menularkan virus ke keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan tempat tidur isolasi," lanjut dia.
Selain soal GOR, NasDem mengusulkan agar Anies menyuntikkan bantuan kepada rumah sakit swasta yang menangani Covid-19. Tujuannya agar masyarakat yang dialihkan ke RS swasta tidak merasa berat dalam membayar.
"DKI bisa memakai alokasi belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 5,03 triliun untuk penanggulangan Covid-19 di Jakarta. Dari anggaran itu bisa diberikan subsidi kepada rumah sakit swasta agar tetap menerima pasien Covid-19 yang tidak rekanan dengan BPJS Kesehatan," kata dia.
Wisma Atlet masih longgar
Sementara itu, keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, masih lowong sekitar 73 persen.
Dari total keseluruhan kapasitas total 5.871 tempat tidur, saat ini keterpakaian mencapai angka 23 persen atau 1.637 tempat tidur per Kamis (10/9).
"Untuk sementara ini masih bisa menampung," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/9).
Aris mengatakan kapasitas keterisian kamar itu hanya berasal dari dua tower yang saat ini digunakan untuk pasien covid-19, yakni tower 6 dan tower 7. Jumlah kapasitas 5.871 itu, rinciannya untuk rawat umum sebanyak 5.763 tempat tidur, ICCU 45 tempat tidur, lalu ICU 39, dan IGD 24 tempat tidur.
![]() |
"Satu towernya kurang lebih 2.500 [bed] ya ketersediaannya," imbuhnya.
Sementara itu, untuk tower 4 dan tower 5 yang bakal dibuka sebagai bangunan tambahan juga bakal berkapasitas serupa, yakni kurang lebih 2.500 tempat tidur. Kedua bangunan tambahan itu diperuntukkan sebagai tempat isolasi pasien terkonfirmasi positif virus corona dengan tanpa gejala atau OTG.
Kedua tower ini seharusnya mulai difungsikan sejak Selasa (8/9) lalu. Namun karena kesiapan gedung belum seratus persen, maka rencana itu masih urung hingga saat ini.
"Kalau penambahan tower itu belum ada penambahan signifikan lagi, belum digunakan," kata Aris.
(ctr/khr/ain)