Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyerahkan insentif bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang bekerja dalam masa pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Selasa (15/9).
Pemberian insentif secara simbolis diterima oleh 10 PPDS perwakilan dari berbagai departemen.
Terawan menyampaikan, pemerintah sangat mengapresiasi PPDS yang tetap melayani di saat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan memberikan santunan sebesar Rp12,5 juta per bulan per orang yang langsung dibayarkan selama enam bulan sejak Maret 2020. Sehingga total nilai insentif Rp75 juta per orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terawan berharap penerima insentif dapat memanfaatkannya untuk mendukung pendidikan dan mendorong perekonomian nasional khususnya ekonomi rakyat.
"Ini sebagai bentuk apresiasi kami. Tapi kami sarankan agar uangnya dibelanjakan saja ya, agar dapat ikut menggerakkan ekonomi," ujar Terawan dalam keterangan yang dikeluarkan RSHS Bandung.
Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Kesehatan yang telah memberikan perhatian dan dukungannya kepada PPDS di RSHS.
"Semoga ini menjadi motivasi para PPDS agar lebih semangat, lebih hati-hati dalam memberikan pelayanan, dan lebih baik dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Nina juga tidak lupa mengingatkan agar PPDS dan seluruh pegawai yang hadir agar tetap menjaga prinsip pelayanan RSHS dalam masa pandemi yaitu tidak tertular dan tidak menularkan.
Sementara, Dekan FK UNPAD Setiawan, menjelaskan ada 1.200 PPDS yang menerima insentif ini.
"Saya kira inilah waktu yang terbaik bagi kita, hikmah Covid-19, yaitu kita bisa memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi sesama manusia," katanya.
Kegiatan pemberian insentif ini dilakukan di area vertical garden lapangan upacara RSHS. Acara dilanjutkan dengan paparan Direksi RSHS mengenai kesiapsiagaan RSHS dalam menghadapi lonjakan pasien Covid-19.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyebut perhatian Pemerintah kepada tenaga medis mestinya bukan cuma soal insentif.
Ia meminta pelengkapan infrastruktur kesehatan secara keseluruhan, seperti ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), obat, dan sumber daya manusia di rumah sakit, serta kebijakan penanganan penyebaran Covid-19.
(arh)