Prediksi Anies Sebelum PSBB: Hari Ini Kapasitas RS DKI Penuh

CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2020 08:02 WIB
Anies saat PSBB pada 9 September lalu mengungkap kekhawatiran kapasitas rumah sakit yang terus tergerus, dan habis pada hari ini, 17 September.
Petugas memeriksa ambulans yang membawa pasien Covid-19 masuk ke RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta, 10 September 2020. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi kembali menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Senin (14/9) untuk menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19). Salah satu alasan Anies kala mengumumkan menarik 'rem darurat' PSBB itu adalah kekhawatiran akan kapasitas rumah sakit yang terus tergerus.

Saat mengumumkan bakal memperpanjang PSBB, Rabu (9/9), Anies memprediksi kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 bakal penuh pada Kamis (17/9) atau tepat hari ini.

"Bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman, maka dari data yang kita miliki bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI yang juga disiarkan daring kala itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesudah itu tidak mampu menampung pasien Covid. Dan ini sebentar lagi," lanjut dia.

Untuk diketahui, saat ini Jakarta memiliki fasilitas kesehatan sebanyak 190 rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 67 merupakan rumah sakit rujukan Covid-19.

Saat Anies mengumumkan menarik rem darurat tersebut, DKI memiliki 4.053 tempat tidur isolasi khusus Covid. Anies kala itu mengaku bakal menambah kapasitas menjadi 4.807 tempat tidur isolasi khusus untuk pasien Covid.

Namun, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI pada 13 September, tempat tidur isolasi khusus baru mencapai 4.254 unit. Itu pun sudah terisi 75 persen.

Untuk ICU, saat Anies mengumumkan prediksi tersebut jumlahnya baru 528 tempat tidur dan rencananya akan ditingkatkan menjadi 626 tempat tidur. Dan, sampai 13 September, jumlah ICU baru bertambah menjadi 594.

Dari 594 ICU di 67 RS rujukan, tingkat keterpakaian mencapai 83 persen.

[Gambas:Video CNN]

Di satu sisi, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengaku telah memperingatkan Anies untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit sejak setidaknya hampir sebulan setengah sebelum 'rem darurat' ditarik. Menurut Doni, dari 67 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, sebanyak 20 di antaranya telah terisi penuh.

"Saya sejak 23 Juli lalu sudah menyampaikan kepada Gubernur DKI tentang tren peningkatan bed occupancy rate di wilayah Jakarta. Ada 67 RS rujukan Covid, ada 20 yang memang penuh 100 persen," ujar Doni, Senin (14/9).

Kendati kapasitas di 20 rumah sakit telah penuh, Doni memastikan ruang ICU di 47 RS rujukan lainnya masih mencukupi. Bahkan, kata dia, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menambah kapasitas ICU di 40 rumah sakit rujukan Covid-19 milik pemerintah pusat dan BUMN.

"Jadi kekhawatiran bahwa tanggal 17 September yang akan datang itu RS penuh semua, mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik," katanya.

Petugas memeriksa ambulans yang tiba di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Penyalaan lampu-lampu di Wisma Atlet bukan berarti semua tower terisi pasien COVID-19 tapi menjadi simbol kesiapan Wisma Atlet menghadapi semakin tingginya kasus positif di Ibu Kota, sementara itu  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai 14 September 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.Foto aerial kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menjadi rumah sakit darurat penanganan Covid-19. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Selain itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengklaim rumah sakit Jakarta masih mampu merawat pasien Covid-19. Berdasarkan pengamatan dan inspeksi mendadak (sidak) langsung di lapangan per 13 September 2020, Terawan menyebut ada ribuan ruangan yang belum terisi di sejumlah RS rujukan covid-19 di ibu kota.

Terawan merinci kapasitas perawatan yang masih tersedia sebanyak 4.271 tempat tidur untuk pasien Covid-19 gejala sedang. Dari jumlah tersebut, baru 1.088 tempat tidur yang terisi. Rencananya, kata Terawan, akan ada penambahan 1.022 tempat tidur.

Untuk pasien dengan gejala berat yang memerlukan ruang ICU, Terawan menyebut hanya 115 yang terisi dari kapasitas 584 tempat tidur. Nantinya kapasitas tempat tidur ICU ini juga akan ditambah sebanyak 138 sehingga total menjadi 722 tempat tidur.

"Untuk DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien covid-19," klaim Terawan.

Sebagai informasi, sampai dengan Rabu (16/9), jumlah kasus di Jakarta masih terus meningkat. Kemarin, Jakarta mencatatkan penambahan 1.505 kasus yang merupakan rekor tertinggi penambahan kasus positit di Jakarta sejak awal Pandemi, Maret 2020.

Penambahan kasus positif itu membuat jumlah kasus positif di Jakarta per 16 September mencapai 58.458 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, sebanyak 44.251 dinyatakan sembuh, dan 1.498 orang meninggal dunia.

(dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER