Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Rakmono menyatakan meski terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet, pihaknya menjamin ketersediaan kamar untuk merawat pasien.
"Jadi memang dibanding hari-hari sebelumnya itu jumlah yang masuk ke perawatan atau Tower 6 dan 7 dan kita siapkan Tower 5 sebagai tempat untuk isolasi mandiri ini meningkat dibanding sebelumnya. Namun ketersediaan kamar, kita masih masih cukup atau mencukupi," kata dia dalam keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (17/9).
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan Tower 4 di Wisma Atlet, untuk nantinya digunakan sebagai tempat isolasi pasien jika memang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga masih punya satu tower lagi yang belum terisi ya, nanti kalau memang dibutuhkan ini kita akan segera siapkan dan dalam persiapan saat ini tower 4," ucap dia.
"Sekali lagi kami betul-betul masih bisa menampung atau menyiapkan ketersediaan kamar yang bisa ditempati oleh para masyarakat yang membutuhkan," imbuh dia.
Berdasarkan data yang diperlihatkannya, di tiga tower yang digunakan sebagai tempat perawatan itu, ada lebih dari 4.000 tempat tidur perawatan yang disediakan.
Secara rinci, dijelaskan bahwa Tower 5 memiliki kapasitas 1.570 tempat tidur, Tower 6 sebanyak 1.036 tempat tidur, dan Tower 7 sebanyak 1.578 tempat tidur.
Jika melihat data terbaru per hari ini, Kamis (17/9), ada 2.757 pasien yang dirawat di Wisma Atlet. Semua yang dirawat itu berstatus positif Covid-19.
![]() |
Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan semula total pasien yang dirawat di Wisma Atlet berjumlah 1.691 per Rabu (16/9). Namun per hari ini angka tersebut bertambah 1.066 orang.
"Pasien rawat inap per hari ini sebanyak 2.757 orang, semula 1.691 hari ini bertambah sebanyak 1.066 orang," kata Aris melalui keterangan pers, Kamis (17/9).
Dari jumlah tersebut, terdapat pasien laki-laki sebanyak 1.334 orang dan pasien perempuan sebanyak 1.423 orang.
Kapasitas 10 RS Rujukan di Jakarta
Terpisah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim kapasitas rumah sakit di Jakarta masih bisa merawat pasien Covid-19 di ibu kota. Klaim tersebut berdasarkan pemantauan Tim Taskforce Kemenkes ke 10 RS pada Rabu (16/9).
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Rita Rogayah menyatakan ketersediaan itu meliputi ruang isolasi dan ICU yang dapat digunakan untuk pasien Covid-19, baik di rumah sakit di bawah Kemenkes, Pemda, TNI/Polri, swasta hingga Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
"Dari pantauan kami di hari pertama (16/9) RS masih tersedia terus mengembangkannya volumenya," kata dia dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, ia merinci ada 10 rumah sakit yang dipantau pada Rabu (16/9) kemarin, yakni, RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo, RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tarakan, RSU Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, RS Hermina Kemayoran, RSUD Pasar Rebo, RSDK Duren Sawit, RSU Pertamina Jaya, RS Mitra Keluarga Kemayoran dan RSPAD Gatot Soebroto.
"RSPI Sulianti Saroso saat ini sudah memiliki 34 tempat tidur di ruang isolasi dan 10 tempat tidur di ruang ICU. Dalam waktu dekat akan menambah jumlah kapasitas menjadi 48 tempat tidur di ruang isolasi dan 14 tempat tidur di ruang ICU," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memprediksi kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 bakal penuh pada Kamis (17/9) atau tepat hari ini. Hal itu dikatakan Anies saat akan mengumumkan bakal memperpanjang PSBB, Rabu (9/9).
"Sesudah itu tidak mampu menampung pasien Covid. Dan ini sebentar lagi," lanjut dia."Bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman, maka dari data yang kita miliki bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh," kata Anies saat itu.
(yoa/pmg)