Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengaku pernah membuat program mengirim siswa-siswa di Sulawesi Utara untuk belajar bahasa mandarin ke China.
Saat itu Muhadjir masih menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. Ia pun ingin program mengirim pelajar untuk belajar bahasa mandarin tersebut tetap dilanjutkan.
"Terobosan luar biasa untuk generasi milenial Sulawesi Utara, saya mohon terus dikembangkan," kata Muhadjir saat menjadi pembicara dalam kegiatan Gebyar Milenial Revolusi Mental dalam rangka memperingati HUT ke 56 Provinsi Sulawesi Utara yang disiarkan melalui zoom meeting, Rabu (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir mengatakan untuk menjadi generasi milenial yang bisa bersaing di kancah internasional kemampuan berkomunikasi menjadi modal utama yang harus dimiliki. Menurutnya, selain bahasa Inggris, para milenial minimal bisa menguasai minimal satu bahasa asing lain.
"Generasi milenial tidak bisa atau tidak boleh tidak bisa ngomong lancar, tidak bisa berargumentasi dengan baik, tentu harus pandai berbicara sekaligus menulis," ujarnya.
![]() Infografis Mapel Wajib dan Pilihan di Kurikulum Baru |
Tak hanya itu, Muhadjir menyebut para generasi milenial juga harus menguasai bahasa daerahnya masing-masing. Ia menyebut penguasaan bahasa daerah bermanfaat untuk mengenalkan budaya masing-masing daerah.
Misalnya, kata dia, anak-anak Sulawesi Utara sudah barang tentu wajib menguasai bahasa daerahnya. Baru setelah itu kuasai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Inggris yang digunakan untuk pergaulan internasional dan minimal satu bahasa asing lain.
"Upayakan anak-anak milenial menguasai bahasa daerah dengan baik, bahasa Indonesia dengan canggih, dan bahasa asing dengan hebat," kata Muhadjir.
(tst/fra)