Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan mulai besok halte-halte TransJakarta yang sempat terbakar saat aksi demonstrasi penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja yang berakhir ricuh (8/10), sudah bisa digunakan kembali Senin (12/10). Namun demikian, belum semua halte dapat dioperasikan.
Anies mengatakan, sejak sehari setelah demo yang berakhir ricuh, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengerahkan petugas untuk membenahi halte-halte yang terbakar itu. Mereka memperbaiki kondisi halte yang sebelumnya sempat rusak dan hangus terbakar.
"Jadi dikerahkan seluruh tenaga sejak hari Jumat pagi, Sabtu, Minggu untuk memastikan bahwa tidak lagi terlihat seperti habis terbakar. Ini semuanya warnanya dicat dan besok pagi akan bisa berfungsi, sehingga masyarakat bisa menggunakan seperti biasa," kata Anies dalam rekaman suara yang dibagikan tim humas Pemprov DKI, Minggu (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menyebut tidak semua halte yang rusak dapat dioperasikan kembali besok. Menurut dia, masih ada 50 persen halte lain yang rusak dibangun ulang.
Menurut Anies, proses pembangunan ulang itu memerlukan waktu kira-kira lima pekan. Untuk sebagian yang lain sudah dapat digunakan.
"Yang separuh, yang sebagian itu diperbaiki, dipasang sementara, jadi belum permanen, sampai separuh kemudian selesai, baru nanti diperbaiki lagi," jelas dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan bakal memberikan pengamanan ekstra di fasilitas-fasilitas umum jelang aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja gelombang berikutnya.
Seperti diketahui, Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang terdiri dari Persatuan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama berencana menggelar aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja, Selasa (13/10).
"Dengan Kodam Jaya, dengan Kepolisian dan jajaran Pemprov DKI, kita akan siapkan penjagaan ekstra untuk fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar sini. Memang ini (perusakan dan pembakaran halte TransJakarta) baru pertama kali terjadi," ujar Anies.
"Demo di Jakarta sudah terjadi berkali-kali. Dalam beberapa tahun ini (demonstrasi) juga terjadi, tapi belum pernah kita mengalami sebuah demonstrasi dimana ada pelaku-pelaku yang sampai membakar fasilitas umum di sepanjang Thamrin dan Sudirman. Jadi insya Allah pada waktu yang akan datang, ada penjagaan lagi," kata dia menambahkan.
Setidaknya 11 halte TransJakarta rusak saat demo tolak UU Omnibus Law di Jakarta. Anies menyebut, biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan mencapai Rp25 miliar.
(dmi/evn)