Santri Kena Corona, KBM Ponpes di Kuningan Ditunda

CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2020 04:08 WIB
Kegiatan belajar tatap muka di Ponpes Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, dihentikan sementara karena sejumlah santri positif virus corona.
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. Kegiatan belajar tatap muka di Ponpes Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, dihentikan sementara karena sejumlah santri positif virus corona. (CNNIndonesia/Huyogo)
Kuningan, CNN Indonesia --

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan, karena sejumlah santri dilaporkan positif virus corona.

Keputusan ini berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, dalam keterangan resminya menuturkan, penutupan Ponpes Husnul Khotimah dilakukan setelah 56 santri dinyatakan positif Covid-19 dalam uji usap (tes swab) metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 56 orang tersebut, sebanyak sepuluh di antaranya telah dinyatakan sembuh, sementara 46 lainnya masih menjalani karantina di asrama ponpes.

"Artinya, langkah selanjutnya setelah adanya swab, ada proses penghentian proses belajar mengajar, tetapi dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan," kata Uu saat mengunjungi Ponpes Husnul Khotimah, Selasa (29/9).

Uu yang juga Wakil Ketua Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat turut menyampaikan terima kasih kepada pihak ponpes atas pengertian dan kesediaan untuk memutus penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pondok pesantren, sesepuh di sini, yang bisa menangkap arah keinginan pemerintah, sehingga apa yang disampaikan oleh kami (pemerintah) disepakati oleh pengurus dan pimpinan pondok pesantren di sini," ujarnya.

Uu menambahkan, Pemerintah Provinsi Jabar juga memberikan bantuan 5.000 peralatan tes swab kepada Ponpes Husnul Khotimah untuk pelaksanaan tes masif terhadap seluruh penghuni pesantren dan warga sekitar.

"Bantuan sekarang 5.000, karena santrinya ada 4.000, ditambah para pengurus 600, dan juga warga sekitar," ucapnya.

Ia pun berharap, kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar. Untuk itu, Uu mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan khususnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, di lingkungan ponpes.

Selain itu, Uu mengarahkan pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas setempat jika ditemukan adanya gejala penularan Covid-19. Menurutnya, keterbukaan ponpes penting dalam antisipasi penyebaran kasus.

"Atas nama Pemprov Jabar, kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada pengelola pondok pesantren untuk mengetatkan dan memaksimalkan protokol kesehatan," kata Uu.

"Kalau ada gejala-gejala, saya harap para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat. Jangan malah ditutup-tutupi, karena dikhawatirkan semakin menyebar. Tapi kalau sigap, bisa segera diantisipasi," ujar Uu menambahkan.

(hyg/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER