Eks Direktur WHO: Vaksin Tak 100 Persen Proteksi dari Covid

CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2020 17:22 WIB
Eks Direktur Penyakit Menular WHO Tjandra Yoga Aditama menyebut vaksin tak akan 100 persen memproteksi dari virus covid-19.
Ilustrasi penyuntikan vaksin corona. (Foto: iStockphoto/Halfpoint)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tjandra Yoga Aditama menilai, keberadaan vaksin covid-19 tak akan 100 persen melindungi dari virus.

Hal ini terkait rencana pemerintah yang tengah mengembangkan vaksin secara mandiri maupun kerja sama, salah satunya dengan perusahaan asal China, Sinovac.

"Kita enggak tahu apakah vaksin itu 100 persen proteksi atau enggak. Vaksin itu akan bekerja, walaupun mungkin enggak 100 persen," ujar Tjandra dalam wawancara dengan media di Jakarta, Senin (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Tjandra mengatakan, belum diketahui pula berapa lama vaksin tersebut dapat memproteksi virus. Sebab virus covid-19 termasuk jenis penyakit baru yang penelitiannya masih sangat dinamis.

"Kita juga belum tahu berapa lama proteksinya karena penyakitnya baru 10 bulan," ucap Tjandra.

Menurut Tjandra, penyuntikan vaksin itu juga sangat mungkin dilakukan berulang pada seseorang.

Pada pengembangan vaksin pemerintah Indonesia dengan Sinovac sendiri akan dilakukan dua kali suntik vaksin.

Tjandra menilai, penyuntikan ulang vaksin ini merupakan hal biasa yang kerap dilakukan.

"Seperti kalau umrah kan ada vaksin meningitis itu juga harus diulang. Jadi memang banyak vaksin yang harus diulang, tidak usah mikir yang aneh-aneh," tuturnya.

Pemerintah terus mengembangkan vaksin melalui PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac yang saat ini sampai pada uji coba tahap ketiga vaksin Covid-19.

Selain itu, PT Kimia Farma (Persero) dan PT Indo Farma (Persero) juga bekerja sama dengan perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab, G42. Secara mandiri, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin lewat Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Jokowi sebelumnya menyampaikan bahwa ketersediaan vaksin covid-19 dapat menjadi pengubah alias game changer perang global melawan pandemi.

Ia menargetkan vaksin covid-19 dapat disuntikkan ke masyarakat awal 2021.

(pris/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER