Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani mengatakan Panitia Khusus (Pansus) Banjir di ibu kota sudah mulai bekerja dengan menggelar rapat sejak kemarin, Senin (5/10).
Diketahui, Jakarta kembali dilanda banjir setelah hujan yang mengguyur Ibu Kota pada Minggu (4/10). Setidaknya, 154 warga di sejumlah RT sempat mengungsi di tiga lokasi yang berbeda.
"Kita rapat bersama Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan Dinas SDA (Sumber Daya Air). Agendanya memang membahas Master Plan dan kebijakan banjir di Ibu Kota," kata Zita saat dihubungi, Selasa (6/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan paparan dari Bappeda dan SDA, Zita menilai rencana jangka panjang DKI cukup baik untuk mencegah banjir. Namun, pihaknya menelusuri penyebab banjir masih kerap terjadi di saat perencanaan sudah cukup baik.
"Tapi dengan rencana yang ada, banjir di DKI semakin parah, itu yang ingin kami telusuri," jelas dia.
DPRD juga bakal menelisik anggaran penanggulangan banjir yang telah dimasukkan ke DKI. Setelahnya, Pansus akan melihat implementasi anggaran tersebut.
"Apalagi program banjir itu masuk dalam RPJMD, kita mau lihat sudah sejauh mana implementasinya. Jangan sampai rencana bagus, tapi penerapannya belum maksimal," beber dia.
Rencananya, rapat akan kembali dilakukan pekan depan. Zita mengatakan dewan mendukung DKI untuk terus menanggulangi banjir termasuk jika diminta dari segi anggaran.
"Kami support apa yang sudah baik. Temuan kelemahannya, akan jadi bahan rekomendasi dari kami untuk Pemprov. Mungkin dari segi anggaran, SDM, atau hal yang lebih besar lagi. Yang jelas saat ini kami sedang menggali dan mendalami penyebab banjir di Jakarta," tutup dia.
Lihat juga:Hujan Semalam, 56 RT di DKI Terendam Banjir |
Pada banjir kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat setidaknya ada 92 RT yang tergenang banjir. 92 RT tersebut tersebar di tiga wilayah kota yakni di Jakarta Selatan ada 26 RT, Jakarta Timur ada 64 RT, dan Jakarta Barat ada 2 RT.
Ketinggian banjir di tiap RT beragam mulai dari 10-30 cm sampai dengan lebih dari 150 cm. Sementara lokasi yang sempat dijadikan lokasi pengungsian ialah di Mushola Al-Ma'muriah Cilandak Timur, Masjid Al-Ma'mur Pejaten Timur, dan Gedung SKKT Bidara Cina.
(ctr/arh)