IDI Minta Pemerintah Antisipasi Klaster Corona Akibat Demo

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2020 03:01 WIB
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga bakal ada lonjakan kasus positif virus corona dalam dua pekan ke depan.
Ilustrasi tenaga kesehatan khusus penanganan virus corona (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto meminta pemerintah mengantisipasi kemunculan klaster penularan virus corona (Covid-19) baru dalam dua pekan ke depan.

Menurutnya, aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di berbagai daerah berpotensi menjadi klaster penularan baru.

"Pemerintah harus mengantisipasi kemungkinan klaster penularan baru dari demonstrasi, karena demo bisa menjadi klaster baru penularan covid-19, kemungkinan ada lonjakan kasus dalam dua pekan ke depan," kata Slamet kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah antisipasi yang perlu dilakukan antara lain melakukan tes swab secara masif untuk mendeteksi penularan serta menambah jumlah ruang rawat.

Pemerintah, lanjutnya, juga mesti sigap melakukan pelacakan agar penularan benar-benar terdeteksi.

Slamet lalu mengimbau pedemo untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak dengan anggota keluarga.

Terutama jika ada anggota keluarga yang termasuk dalam kategori rentan jika terinfeksi Covid-19, seperti lansia, penderita komorbid, dan anak-anak.

"Untuk mencegah infeksi, sebaiknya demonstran yang pulang ke rumah tetap memakai masker dan menjaga jarak dengan anggota keluarga serta selalu cuci tangan," ucap Slamet.

Slamet menyarankan pedemo tidak melakukan kontak langsung dengan keluarga dalam 10 hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk melindungi kelompok rentan dan mencegah penularan semaksimal mungkin.

"IDI mengimbau kepada demonstran yang pulang ke rumah menjaga jarak dengan anggota keluarga selama minimal 10 hari, jika [ada keluhan] sakit langsung memeriksakan diri ke rumah sakit," tuturnya.

Demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dilakukan oleh elemen mahasiswa dan buruh pada 6-8 September. Tak sedikit massa yang turun ke jalan sehingga tak bisa menjaga jarak satu sama lain.

Aksi juga tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di beberapa daerah seperti Medan, Lampung, Banten, Bandung, Tangerang, Makassar dan beberapa daerah lainnya.

(mln/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER